Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Kisah Klopp di Liverpool, The Normal One Sang Penggebah Keraguan

Kompas.com - 20/05/2024, 06:08 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

KOMPAS.com - Juergen Klopp datang ke Liverpool sebagai "The Normal One". Dari peragu menjadi penakluk, itulah yang ditinggalkan Klopp untuk The Reds.

Partai pekan ke-38 Liga Inggris 2023-2024 antara Liverpool vs Wolves, Minggu (19/5/2024) terasa emosional bagi publik Stadion Anfield.

Itulah saat di mana suporter Liverpool harus melepas salah satu pelatih terbaik di sepanjang sejarah klub, Juergen Klopp.

Klopp pada Januari silam membuat pengumuman mengejutkan dengan mengatakan dirinya akan meninggalkan Liverpool pada akhir musim 2023-2024.

Padahal sang pelatih asal Jerman itu sejatinya masih terikat kontrak bersama Liverpool sampai 2026. Namun, keputusan telah dibuat Klopp dan publik Liverpool hanya bisa menyiapkan salam perpisahan terindah buat sang pelatih tercinta.

"Doubters, Believers, Conquerors," demikian tulisan dalam spanduk besar yang dibentangkan oleh fan Liverpool jelang laga kontra Wolves.

Baca juga: Hasil Liverpool Vs Wolves 2-0, Akhir Manis Perpisahan Juergen Klopp...

Publik Anfield ingin menunjukkan rasa terima kasih kepada Klopp yang diyakini telah mendatangkan mentalitas baru untuk Liverpool.

Di tangan Klopp, Liverpool bukan lagi sekumpulan peragu (doubters). Berbekal pendekatan sepak bola "heavy metal" ala Klopp, tim beralias The Reds mulai menemukan keyakinan kembali sebagai salah satu raksasa Inggris.

Ketika rasa percaya diri menebal, Liverpool pun menjelma menjadi monster "gegenpressing" yang menghantui setiap lawan yang mereka temui. Dari peragu, menjadi penakluk (conquerors).

Bersama Klopp, Liverpool melalui salah satu periode terindah dalam sejarah. Selama menukangi Liverpool dalam sembilan musim, Klopp memberikan delapan gelar.

Raihan delapan gelar itu termasuk trofi juara Liga Champions 2018-2019 dan Premier League 2019-2020.

Keberhasilan Liverpool menjadi kampiun Liga Inggris 2020-2021 jelas bermakna luar biasa bagi para pendukung Merseyside Merah.

Prestasi itu menyudahi penantian panjang 30 tahun Liverpool akan gelar juara Liga Inggris. Bersama Klopp, Liverpool menjadi deretan orang yang punya keyakinan (believers) untuk menaklukkan hal-hal besar.

Spirit itu masih dilihat Klopp usai pertandingan pekan terakhir Liga Inggris 2023-2024 kontra Wolves, yang jadi momen perpisahannya dengan The Reds. 

"Hari ini saya melihat tim sepak bola yang bermain penuh dengan talenta, jiwa muda, kreativitas, hasrat, dan rasa lapar. Itu salah satu bagian dari pengembangan dan itulah yang tentunya kalian perlukan," ujar Klopp dalam pidato perpisahannya usai laga kontra Wolves.

Baca juga: Hasil Liga Inggris: Man City Juara, Klopp Pamit, Rekor Buruk MU

Seremoni khusus digelar Liverpool untuk mengucapkan sayonara terbaik buat Klopp. Usai duel kontra Wolves, para pemain, termasuk Klopp, kembali ke lapangan dengan memakai jaket khusus bertuliskan "I'll Never Walk Alone Again" di bagian belakang.

Pada bagian depan jaket, tercetak tulisan "Thank You (Terima Kasih)". Klopp juga kembali diingatkan tentang pencapaian gemilangnya bersama The Reds.

Terdapat miniatur delapan trofi yang dimenangi Klopp bersama Liverpool.

"Dalam beberapa pekan terakhir, ketika saya mendapatkan begitu banyak perhatian, saya menyadari banyak hal."

"Orang bilang saya mengubah mereka dari peragu menjadi orang yang penuh keyakinan. Itu tidak benar. Kalian yang melakukannya. Tak ada yang menyuruh Anda untuk berhenti percaya. Klub ini berada dalam momen yang lebih baik setelah sekian lama," ujar Klopp dilansir dari BBC.

“Kita memiliki stadion yang luar biasa ini, sentra latihan, dan kalian, kekuatan super dalam dunia sepak bola. Wow," kata Klopp kepada publik Anfield.

Setelah membawa Liverpool menang 2-0 atas Wolves pada partai terakhirnya, Klopp pun menggelar "karpet merah" untuk sang pelatih penerus di Liverpool, Arne Slot.

Klopp bahkan sempat ikut menyanyikan yel-yel buat Arne Slot bersama fan The Reds.

"Sambutlah manajer baru seperti kalian menyambut saya. Kalian total mendukung sejak hari pertama. Tetaplah percaya. Kalian mendorong tim. Saya salah satu dari kalian sekarang. Saya sangat mencintai kalian," ucap Klopp menambahkan.

Klopp pergi dengan berjanji tak akan melatih lagi di Premier League. Ia tak mau mengkhianati cinta yang telah diberikan Liverpool.

"Saya adalah the normal one," ujar Klopp dalam konferensi pers pertamanya sebagai pelatih Liverpool pada 2015 silam. 

Klopp kala itu seperti ingin merendah, menegaskan bahwa dia cuma orang biasa, jauh dari label "The Special One" yang identik dengan Jose Mourinho.

Namun, pria biasa itu jelas telah meninggalkan Liverpool sebuah kisah yang luar biasa.

"Danke (terima kasih), Juergen. YNWA". Koreografi spesial dari publik Anfield itu cukup menjelaskan siapa Klopp di mata Liverpool.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com