Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Kompas.com - 23/04/2024, 12:55 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

KOMPAS.com - Laga Madrid vs Barcelona memunculkan kontroversi seputar "gol hantu". Presiden Barca sampai mempertimbangkan untuk meminta el clasico diulang!

Partai pekan ke-32 LaLiga 2023-2024 bertajuk el clasico antara Real Madrid vs Barcelona di Santiago Bernabeu Minggu (21/4/2024), memuat drama dan kontroversi.

Tuan rumah Real Madrid menang dramatis 3-2 berkat gol Jude Bellingham pada masa injury time (90+1’).

Sebelumnya, kejar-kejaran skor terjadi. Barcelona sempat dua kali unggul via gol Andreas Christensen (6’) dan Fermin Lopez (69’).

Namun, Madrid selalu bisa membalas. Gol penalti Vinicius Junior (18’) menjadikan skor 1-1, dan sepakan Lucas Vazquez (73’) mengubah kedudukan jadi 2-2. 

Baca juga: Madrid Vs Barcelona, Xavi: Memalukan Tak Ada Teknologi Garis Gawang

Kasus "gol hantu" yang memicu perdebatan muncul pada menit ke-28. Barca sempat merasa bahwa mereka berhasil menggetarkan jala gawang Madrid lagi lewat tendangan Lamine Yamal.

“Sebagai presiden FC Barcelona, saya ingin mengungkapkan ketidakpuasan bahwa, sehari setelah salah satu pertandingan terpenting dalam kalender dunia, penyalahgunaan alat seperti VAR mendominasi diskusi kita,” ucap Presiden Barcelona, Joan Laporta.

Bola sontekan Yamal yang bermula dari operan silang Raphinha, mengarah ke tiang dekat dan sekilas tampak sudah melewati garis gawang Real Madrid, sebelum dimentahkan keluar oleh Andriy Lunin.

Mengingat LaLiga tidak memberlakukan teknologi garis gawang, wasit Cesar Soto Grado mengecek kejadian itu dengan bantuan Video Assistant Referee (VAR).

Cesar Soto memutuskan tak ada gol tercipta usai mengamati kejadian dari beberapa sudut pengambilan gambar.

"Seperti yang Anda semua tahu, saya tidak pernah jadi penggemar berat VAR karena saya percaya bahwa, seperti yang digunakan saat ini, VAR menghilangkan spontanitas dalam sepak bola," ucap Laporta dilansir dari Mundo Deportivo.

Baca juga: Hasil Madrid Vs Barcelona: Saling Balas Gol, Bellingham Pahlawan Kemenangan

"Namun, saya mendukung gagasan bahwa, karena kita memilikinya, maka VAR seharusnya selalu dimanfaatkan untuk mencegah kesalahan yang dapat mengakibatkan keputusan yang tidak adil,” ucapnya menambahkan.

Laporta juga meminta Federasi Sepak Bola Spanyol, RFEF, untuk merilis ke publik rekaman video serta audio percakapan wasit untuk menjernihkan situasi.

“Setelah meninjau dokumentasi, jika kami menemukan kesalahan, kami akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaikinya, termasuk langkah hukum."

"Jika itu adalah gol yang sah, kami bahkan mungkin akan meminta pertandingan diulang, serupa dengan yang terjadi di laga antarklub Eropa yang disebabkan kesalahan VAR," tutur Laporta.

RFEF akhirnya telah merilis ke publik rekaman video dan audio percakapan wasit. Dalam rekaman percakapan wasit ditemukan alasan kenapa sontekan Lamine Yamal tak disahkan menjadi gol.

"Cesar, kita akan melanjutkan pertandingan dengan sepak pojok, kita tidak punya bukti bola telah masuk, jadi laga dimulai lagi dengan tendangan penjuru," kata wasit VAR Sanchez Martinez kepada sang pengadil di lapangan, Cesar Soto Grado.

Setelah melihat berbagai rekaman kejadian dari berbagai sudut pandang kamera, Cesar Martinez tidak bisa menemukan bukti konklusif bahwa aksi Lamine Yamal itu berbuah gol.

"Kita tak punya bukti bahwa bola telah masuk. Corner," ujar Sanchez Martinez, dikutip dari Marca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com