KOMPAS.com - Partai 16 besar Liga Champions Inter vs Atletico jadi ajang duel taktik Simone Inzaghi dan Diego Simeone. Mereka berdua merupakan murid Sven Goran Eriksson.
Simone Inzaghi dan Diego Simeone, dua pahlawan scudetto Lazio, akan bereuni pada laga 16 besar Liga Champions 2023-2024 antara Inter vs Atletico di Stadion Giuseppe Meazza, Rabu (21/2/2024) dini hari WIB.
Simone Inzaghi berada di balik kemudi mesin taktik Inter Milan. Sementara itu, Diego Simeone berperan sebagai otak permainan Atletico Madrid.
Pertemuan Inter vs Atletico Madrid menjadi ajang reuni bagi Simone Inzaghi dan Diego Simeone.
Selama empat tahun, ketika masih aktif berkarier sebagai pesepak bola, keduanya berbagi ruang ganti di Lazio, persisnya 1999 hingga 2003.
Simone Inzaghi dan Diego Simeone sukses mempersembahkan sukacita luar biasa bagi suporter Lazio.
Baca juga: Inter Vs Atletico, Alarm Waspada dari Marcus Thuram
Mereka berdua jadi bagian tim Lazio yang mencatat pencapaian bersejarah, yakni juara Liga Italia 1999-2000.
Titel scudetto tahun itu diraih Lazio dengan dramatis, tepat pada pekan terakhir Serie A Liga Italia 1999-2000.
Simone Inzaghi dan Diego Simeone masuk papan skor saat Lazio menggilas Reggina 3-0 pada giornata alias pekan ke-34.
Pesaing Lazio, Juventus harus rela kehilangan gelar pada pekan terakhir usai secara mengejutkan takluk 0-1 dari Perugia di Stadion Renato Curi, yang sempat berubah jadi "kolam" karena hujan lebat.
Lazio arahan Sven Goran Eriksson pun sukses meraih scudetto kedua sepanjang sejarah klub, usai menanti selama 26 tahun.
Setelah bersama mencetak sejarah bersama Lazio, Simone Inzaghi dan Diego Simeone kemudian tumbuh sebagai pelatih hebat.
Diego Simeone menjadi legenda Atletico Madrid. Sejak menukangi klub beralias Los Colchoneros (Si Pembuat Kasur) itu pada 2010, Simeone telah memberikan dua gelar juara Liga Spanyol.
Baca juga: Prediksi Skor dan Susunan Pemain Inter Vs Atletico di Liga Champions
Atletico juga dua kali dibawanya menembus final Liga Champions pada 2014 dan 2016.
Di lain sisi, Simone Inzaghi angkat nama di bangku kepelatihan Lazio, klub yang dibawanya juara Coppa Italia 2018-2019. Selama membesut Lazio pada 2016-2021, Inzaghi juga mempersembahan dua titel Supercoppa Italiana (2017 dan 2019).
Kesuksesan adik Filippo Inzaghi itu berlanjut bersama Inter. Tim beralias Il Nerazzurri (Si Hitam-Biru) dibawanya menyabet dua gelar Coppa Italia serta tiga gelar Supercoppa Italiana.
Inter arahan Inzaghi juga berhasil menembus final Liga Champions 2022-2023.
"Soal Simeone, saya sudah bilang, dia adalah rekan setim hebat dan pelatih luar biasa. Saya paham sulitnya bertahan di sebuah klub untuk waktu yang lama, itu terjadi kepada saya di Lazio, dan saya berharap bisa terus lanjut di sini, kami pelatih dinilai berdasarkan hasil," ucap Simone Inzaghi.
"Simeone mendapatkan kesuksesan di Atletico, saya tak hanya bicara soal karisma dan mentalitas, mereka adalah tim yang bermain sepak bola, dengan prinsip, mereka ingin mendominasi permainan dan menampillkan sepak bola bagus," kata Inzaghi, dilansir dari Football Italia.
Simone Inzaghi pun tak ragu bahwa sepak terjang dirinya dan Simeone di dunia kepelatihan tak bisa dilepaskan dari pengaruh sang guru, Sven Goran Eriksson.
"Sangat, dia adalah pelatih hebat, pribadi luar biasa, dengan ide taktik inovatif, yang memungkinkannya meraih banyak kesuksesan di Italia dan luar negeri. Dia jelas mempunyai pengaruh besar kepada kami," kata Simone Inzaghi soal eks pelatihnya di Lazio itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.