Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Lucky Lukwira
Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Pelarangan Suporter Tandang, Solusi Salah Sambung PSSI

Kompas.com - 05/12/2023, 07:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

AWAL Juni 2023 lalu, atau sebelum Liga 1 digulirkan, Ketua PSSI Erick Thohir mengumumkan bahwa pertandingan Liga 1 2023-2024 akan digelar tanpa suporter tandang.

Artinya tidak boleh ada suporter yang hadir ketika tim yang mereka dukung menjalankan pertandingan tandang.

Alasan PSSI ketika itu adalah agar kita belajar dari tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Alasan ini bisa dibilang salah sambung. Tragedi Kanjuruhan terjadi bukan karena ada suporter tandang (Persebaya) yang hadir di Stadion Kanjuruhan.

Kapolda Jawa Timur ketika itu (Irjen Nico Afinta) memang sempat terpleset lidah ketika jumpa pers pertama kali yang menyebut tragedi terjadi karena tawuran antarsuporter. Selain itu, beberapa pengamat juga sempat menyebut terjadi tawuran antarsuporter.

Namun sesungguhnya Bonek dan Aremania sudah dalam kesepakatan tidak tertulis untuk tidak saling bertandang.

Maka jika alasan PSSI melarang suporter tandang karena Tragedi Kanjuruhan, menunjukkan bahwa solusi ini salah sambung.

Sebaliknya, pelarangan suporter tandang justru menciptakan masalah baru. Kehadiran suporter tandang seakan menjadi justifikasi terjadinya kekerasan terhadap suporter, baik yang dilakukan oleh aparat maupun sesama suporter.

Sebagai contoh, beberapa orang yang diduga suporter Arema FC dikeroyok oleh suporter Persik Kediri di Stadion Brawijaya Kediri pada 15 Juli 2023.

Kebijakan PSSI melarang suporter tandang menjadi justifikasi para suporter Kediri dan juga masyarakat untuk membenarkan aksi kekerasan tersebut.

Terbaru adalah bentrok antara suporter Persib dengan petugas keamanan di Stadion Benteng Tangerang pada 26 November 2023 lalu.

Sama seperti Kediri, pelarangan suporter tandang menjadi alasan terjadinya kekerasan tersebut ketika suporter Persib yang mau memasuki area stadion untuk menonton tim kesayangannya melawan tuan rumah Dewa United dihadang oleh petugas keamanan.

Sebaiknya pelarangan suporter tandang tidak dilakukan secara menyeluruh, melainkan secara parsial, khusus untuk laga dengan rivalitas tinggi. Misal Arema Vs Persebaya, Persib Vs Persija dan beberapa laga sarat rivalitas lain. Tentunya dengan masukan dari kepolisian.

Hal ini penting agar sepak bola masih bisa dinikmati dengan keramaian yang indah. Bukankah keramaian tersebut menjadi salah satu daya tarik sepak bola terhadap sponsor?

Kita bayangkan jika pelarangan suporter dilakukan secara parsial untuk laga dengan rivalitas tinggi, maka laga Dewa United Vs Persib Bandung bisa disaksikan dengan penonton yang banyak mengingat Dewa United bukan tim dengan banyak suporter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Madura United Tak Gentar Hadapi Persib di Final Championship Series

Madura United Tak Gentar Hadapi Persib di Final Championship Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Vs Irak, di Balik Berubahnya Waktu Kickoff Laga

Timnas Indonesia Vs Irak, di Balik Berubahnya Waktu Kickoff Laga

Timnas Indonesia
16 Juara SAC Indonesia 2023 Tambah Pengalaman Usai Ikuti Latihan di China

16 Juara SAC Indonesia 2023 Tambah Pengalaman Usai Ikuti Latihan di China

Sports
Sempat Tak Pede, Marc Klok Ingin Tuntaskan Musim, Juara bersama Persib

Sempat Tak Pede, Marc Klok Ingin Tuntaskan Musim, Juara bersama Persib

Liga Indonesia
Run The City Makassar, Persiapan Menuju Monas Half Marathon Jakarta

Run The City Makassar, Persiapan Menuju Monas Half Marathon Jakarta

Sports
4 Laga Championship Series Gunakan VAR, Siap Liga 1 Musim Depan

4 Laga Championship Series Gunakan VAR, Siap Liga 1 Musim Depan

Liga Indonesia
Final Piala FA Man City Vs Man United, Misi Ten Hag Tutupi Kegagalan Liga Inggris

Final Piala FA Man City Vs Man United, Misi Ten Hag Tutupi Kegagalan Liga Inggris

Liga Inggris
Jadwal Final Piala FA, Man City Vs Man United Akhir Pekan Ini

Jadwal Final Piala FA, Man City Vs Man United Akhir Pekan Ini

Liga Inggris
Daftar Juara UCI MTB Eliminator World Cup 2024, Panggung Kalteng Dikenal Dunia

Daftar Juara UCI MTB Eliminator World Cup 2024, Panggung Kalteng Dikenal Dunia

Sports
Gagal Juara Liga Inggris, Arsenal Butuh Penyerang Lebih Tajam

Gagal Juara Liga Inggris, Arsenal Butuh Penyerang Lebih Tajam

Liga Inggris
Berpisah dengan Liverpool, Klopp Enggan Cepat Kembali Melatih

Berpisah dengan Liverpool, Klopp Enggan Cepat Kembali Melatih

Liga Inggris
Pebalap Indonesia Qarrar Firhand Raih Podium 3 di Italia Championship

Pebalap Indonesia Qarrar Firhand Raih Podium 3 di Italia Championship

Sports
Tangis Virgil van Dijk di Pelukan Juergen Klopp

Tangis Virgil van Dijk di Pelukan Juergen Klopp

Liga Inggris
Sisi Kebanggaan Shin Tae-yong terhadap Timnas Indonesia

Sisi Kebanggaan Shin Tae-yong terhadap Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Pesan Arteta Usai Arsenal Gagal Juara Liga Inggris 2023-2024

Pesan Arteta Usai Arsenal Gagal Juara Liga Inggris 2023-2024

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com