Kontroversi Newcastle Vs Arsenal: Gol Lolos 3 Cek VAR, Arteta Bilang "Memalukan"

KOMPAS.com - Duel Newcastle vs Arsenal memunculkan kontroversi. Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, menilai gol kemenangan Newcastle memalukan.

Komentar pedas muncul dari mulut Mikel Arteta usai Arsenal menelan kekalahan perdana musim ini di markas Newcastle, Sabtu (4/11/2023)

Laga pekan ke-11 Liga Inggris 2022-2023 antara Newcastle vs Arsenal di St James’ Park berkesudahan dengan skor 1-0.

Gol tunggal Anthony Gordon (64') yang memastikan kemenangan Newcastle menimbulkan kontroversi.

Gol itu lolos tiga kali pengecekan VAR untuk bola keluar, pelanggaran, dan offside.

Baca juga: Hasil Newcastle Vs Arsenal 1-0: Laga Mendidih, The Gunners Rasakan Kekalahan Perdana

Arteta berang karena wasit Stuart Atwell pada akhirnya mengesahkan gol Newcastle.

“Ini memalukan,” kata Arteta dikutip dari Sky Sports.

“Memalukan. Itulah yang saya rasakan dan setiap orang yang ada di ruang ganti.”

“Anda tidak bisa membayangkan seberapa banyak pesan yang kami dapatkan, mengatakan ini tak bisa diteruskan. Memalukan. Maaf, memalukan,” ujar Arteta dengan emosional.

Hal pertama yang menjadi perdebatan adalah soal apakah terjadi "out" sebelum Anthony Gordon mencetak gol.

Should this have been a goal for Newcastle? ???? pic.twitter.com/hJhgs12t7Z

— ESPN UK (@ESPNUK) November 4, 2023

Gol Gordon berawal dari sebuah operan silang Joe Willock dari sisi kanan pertahanan Arsenal.

Bola tampak bergulir ke arah luar dan melewati garis, namun Willock memasukkan lagi si kulit bulat ke bidang permainan. Bola pun tetap hidup.

“Itu bukan gol, untuk lebih dari satu alasan, itu bukan gol,” kata Arteta tak sepakat dengan keputusan wasit Stuart Attwell.

Baca juga: Kekalahan Perdana Arsenal di Liga Inggris, Arteta Tetap Puji Pemain

Analis Sky Sports, Jamie Carragher, menilai ada bagian bola yang masih mengenai garis, sehingga tidak ada keputusan “out” dari wasit.

Sebaliknya, kolega Carragher di Sky Sports, Gary Neville melihat “ada gap yang jelas antara garis putih dan bola”.