KOMPAS.com - FIFA Matchday Indonesia vs Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) jakarta, Senin (19/6/2023), masih meninggalkan cerita.
Salah satunya datang dari asisten pelatih Persita Tangerang, Leo Veron. Sosok asal Argentina ini mengaku, pertandingan tersebut sangat berarti baginya.
Sebab, meskipun berasal dari Argentina, ini merupakan pengalaman pertamanya menyaksikan secara langsung timnas negaranya bertanding.
"Ini pertama kali aku nonton timnas Argentina. Karena di sana (Argentina) susah untuk dapat tiket dan aku juga tinggal jauh dari ibukota Buenos Aires," terangnya kepada Kompas.com.
Baca juga: Indonesia Vs Argentina, Poin Penting yang Diambil Marc Klok
Leo Veron cukup beruntung karena seperti diketahui tiket pertandingan melawan Argentina menjadi komoditas panas penikmat sepak bola Indonesia.
Bahkan 60.000 tiket yang dijual dalam tiga periode semuanya ludes terjual hanya dalam hitungan menit.
Ia pun mengaku sangat menikmati aksi Leandro Paredes cs mengalahkan Indonesia dengan skor 2-0.
"Aku senang sekali bisa nonton timnas Argentina di Indonesia, itu sangat seru," ujar pelatih yang dulu pernah menjadi pemain Persita pada era 2011-2012 dan 2012 - 2013.
"Semoga lain kali bisa datang lagi dan datang dengan pemain lengkap. Biar orang di sini bisa kenal sama pemain bintang yang biasanya nonton di televisi," imbuhnya.
Baca juga: Thomas Doll Apresiasi Laga Indonesia Vs Argentina: Pertandingan Bersejarah
Animo suporter dalam memberikan dukungan membuat malam pertandingan bertambah sempurna untuknya.
Sepanjang pertandingan para suporter melantunkan chant-chant dukungan yang menggema di seluruh penjuru stadion. Ditambah dengan beberapa koreo atraktif yang membuat laga semakin semarak
"Mereka cinta sekali sepak bola dan kalau ada tim besar seperti Argentina pasti stadion penuh seperti kemarin," ujarnya.
Sementara soal permainan, Leo Veron memberikan beberapa analisisnya untuk Timnas Indonesia.
Menurutnya, tim asuhan pelatih Shin Tae-yong bermain defensif. Hal tersebut merepotkan Argentina yang tak mengendurkan serangan sepanjang laga.
Tapi harga yang harus dibayar Indonesia adalah kesulitan dalam mengembangkan penyerangan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.