KOMPAS.com – Borneo FC gagal menjadi juara Liga 1 2022-2023 setelah melakukan persiapan matang.
Mereka mendatangkan pemain berpengalaman seperti Stefano Lilipaly dan Matheus Pato yang menjadi top skor musim ini.
Borneo FC pun tampil impresif dalam turnamen pramusim Piala Presiden 2022. Tim berjulukan Pesut Etam ini menembus final sebelum langkah mereka dikandaskan Arema FC.
Tak heran, Borneo FC termasuk unggulan untuk menjuarai Liga 1 2022-2023.
Apalagi pada awal liga, Borneo FC tampil cukup meyakinkan. Mereka melakukan revans atas Arema FC karena menang 3-0 atas sang rival dan sempat meraih lima kemenangan beruntun.
Baca juga: Hasil PSM Vs Borneo FC 3-0, Pesta Sempurna Juku Eja
Sayang, performa apik Pesut Etam tak berlangsung lama. Inkonsistensi menjadi faktor utama ditambah masalah internal tim hingga melakukan tiga kali pergantian pelatih.
Milomir Seslija yang menjadi nakhoda pertama digantikan Andre Gaspar, kemudian Pieter Huistra datang dan membawa Borneo FC finis di posisi ke-4 klasemen akhir Liga 1 2022-2023.
Namun pencapaian Borneo FC musim ini justru menjadi yang terbaik tim sepanjang mentas di Liga 1 sejak promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia pada 2015.
Hal itu diakui Pieter Huistra setelah melihat rekam jejak perjalanan tim dari musim ke musim.
“Menurut saya sangat bagus jika kami berada di peringkat ke-4 saat ini karena merupakan pencapaian tertinggi Borneo sejauh ini,” ungkap pelatih asal Belanda itu.
Musim sebelum Liga 1 2021-2022, Borneo FC hanya bisa mengakhiri kompetisi di posisi ke-6.
Lalu dua edisi sebelumnya, Liga 1 2019 dan 2018, Borneo FC menempati posisi ke-7.
Sementara capaian tidak lebih baik ditorehkan Borneo FC saat mentas di Liga 1 edisi perdana pada 2017 lalu. Saat itu mereka menempati posisi ke-8 pada klasemen akhir.
Musim ini, Borneo FC finis di posisi ke-4 dengan capaian 16 kali menang, 9 kali seri, dan 9 kali imbang.
Baca juga: PSM Vs Borneo FC: Momen Selebrasi Juara Dihantui Rekor Buruk
Produktivitas gol Borneo FC pun cukup menjanjikan. Sepanjang Liga 1 2022-23, mereka mampu membobol gawang lawan sebanyak 64 kali sehingga menjadi tim tersubur kedua setelah Bali United.
Lini pertahanan Borneo FC yang perlu mendapat evaluasi untuk menghadapi musim depan. Pasalnya, gawang mereka kebobolan 40 gol.
Namun menurut Pieter Huistra, torehan musim ini menjadi modal cukup bagus untuk musim depan.
“Ini sangat bagus untuk jadi loncatan menghadapi musim depan,” ujarnya.
Pada awal musim, Presiden Borneo FC, Nabil Husein Said Amin, menargetkan tim bisa menjadi juara Liga 1 2022-2023.
Ia merasa tidak ada beban dan masalah yang berarti dengan kegagalan Borneo FC mencapai target tersebut.
Baca juga: 4 Fakta Borneo FC Vs Bali United - Ambisi Tim Tamu Lanjutkan Hasil Positif
Finis di posisi ke-4 sudah cukup bagus dan ia merasa senang chemistry tim kembali terjalin baik di bawah kendali Pieter Huistra.
“Yang terpenting chemistry tim kembali dari seperti awal karena kelihatan sekali waktu awal dan pertengahan musim. Tim sangat berbeda dan target saya kami bisa seperti awal musim,” ujar pria yang biasa disapa Nabil kepada Kompas.com.
“Dan kami memang berat untuk jadi juara tapi kami tetap bisa di empat terbaik,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.