KOMPAS.com - Penyerang timnas putri Indonesia, Zahra Muzdalifah, mengungkap pentingnya kehadiran kompetisi liga sepak bola putri di Tanah Air.
Menurut perempuan yang kini bermain di Jepang tersebut, kompetisi liga dalam sepak bola putri menjadi wadah bagi atlet-atlet untuk dapat menampilkan performa terbaik mereka.
"Jujur, kompetisi itu penting banget, ya. Itu wadah bagi kita untuk bisa menampilkan performa. Latihan terus tanpa adanya kompetisi, percuma saja," ujar Zahra dalam sesi wawancara bersama dengan FIFA+ Indonesia.
"Kompetisi itu yang membuat pemain menjadi bersemangat dan punya tujuan untuk berlatih. Kalau tidak ada kompetisi dan atlet-atlet ini hanya berlatih tanpa adanya tujuan, mereka tak akan berkembang," imbuhnya.
Baca juga: Timnas Putri Mundur dari SEA Games 2023, Miskomunikasi Saat Drawing
Penyerang berusia 22 tahun tersebut menambahkan bahwa atlet-atlet yang kini hanya berlatih tanpa adanya kompetisi ini menjadian latihan sebagai ajang untuk bersenang-senang dan menjaga kebugaran saja.
"Mereka pikir latihan ini hanya untuk hiburan dan untuk menjaga kebugaran saja. Jadi, tidak ada tujuan untuk bisa memenangkan pertandingan dan lainnya, sehingga nanti jadi susah," lanjut pemain yang pernah merumput bersama tim putri Persija Jakarta tersebut.
Zahra juga menambahkan bahwa adanya kompetisi liga putri di Indonesia dapat membantu timnas dalam hal mencari bibit-bibit baru untuk membela Srikandi Pertiwi dalam kancah internasional.
"Dengan adanya kompetisi juga kita bisa mencari bibit-bibit baru dan mengundang orang-orang baru untuk mau dan berpartisipasi bermain bola di Timnas Indonesia," sambungnya.
Baca juga: Kualifikasi Olimpiade 2024: Timnas Putri Indonesia Kalah 0-5 dari Lebanon
Pemain yang kini membela Cerezo Osaka putri di Jepang berpendapat bahwa kualitas dari pemain di timnas Indonesia dengan Thailand dan Filipina tidak jauh berbeda dari sisi skill.
Namun, Zahra menambahkan bahwa pemain-pemain Srikandi Pertiwi perlu untuk berlatih terus menerus untuk mendapatkan chemistry yang baik sebagai sebuah tim.
"Kita ini punya pemain yang kualitasnya baik, tetapi mereka tidak memanfaatkan kualitas dari pemain yang lain."
"Masih kebanyakan dari kita itu mainnya individu, bukan sebagai sebuah tim," lanjut wanita yang pernah merumput di Liga Kompas Gramedia tersebut.
Baca juga: Hasil Timnas Putri Indonesia: Garuda Pertiwi Tahan Imbang Arab Saudi
Dirinya membandingkan dengan Thailand dan Filipina yang akan bermain di Piala Dunia Wanita 2023, yang sudah bermain padu sebagai satu kesatuan dalam tim.
Zahra meyakini sepak bola wanita di Indonesia dapat menyamai progress dari Thailand dan Filipina dalam kurun periode lima tahun, dengan catatan tersendiri.
"Adanya liga, latihan berkelanjutan, komitmen dan disiplin, kira-kira kurang dari lima tahun (bisa menyamai Thailand dan Filipina). Maksimal lima tahun," kata Zahra.
Adapun kapten Timnas Putri tersebut berharap agar sepak bola putri di Indonesia dapat lebih dipandang dan tidak dianggap sebelah mata lagi.
Baca juga: Sempat Masuk Undian, Timnas Putri Dikabarkan Mundur dari SEA Games
"Semoga saja sepak bola wanita lebih tidak dilihat sebelah mata lagi dan terus fokus untuk berkembang kedepannya agar bisa bersaing dengan negara-negara lain di level top dunia," harapnya.
"Karena adanya kompetisi dan keseriusan dari PSSI dll, semoga kita bisa jadi serius juga untuk bertanding di kancah internasional," tutupnya.
Anda bisa menyaksikan wawancara penuh FIFA+ Indonesia bersama Zara Muzdalifah di link sebagai berikut:
Zahra Optimis Indonesia Bisa Mengejar Thailand dan Filipina Dalam Waktu Lima Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.