KOMPAS.com - Indonesia akhirnya terhindar dari sanksi berat setelah pembatalan Piala Dunia U20 2023 yang sejatinya bergulir di Tanah Air pada 20 Mei-11 Juni 2023. Hal tersebut diketahui lewat rilis resmi PSSI dan pernyataan FIFA pada Kamis (6/4/2023) malam WIB.
PSSI mengumumkan bahwa FIFA hanya akan memberikan sanksi administratif berupa potensi pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI.
Hal ini diutarakan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, setelah bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris, Perancis, pada hari sama.
Pada pertemuan itu, Erick juga mempresentasikan draft pertama rencana strategis bagi sepak bola Indonesia dan komitmen dari pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk berinvestasi ke sepak bola.
"Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepakbola, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia," kata Erick Thohir.
"Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah."
Tak lama kemudian, FIFA mengeluarkan rilis yang mengatakan bahwa mereka tetap berkomitmen penuh untuk mendukung PSSI dalam proses transformasi sepak bola Indonesia pascaTragedi Kanjuruhan.
Baca juga: Indonesia Terhindar Sanksi Berat, FIFA Hanya Beri Kartu Kuning
Bagi pengamat sepak bola senior, Weshley Hutagalung, hal ini membuktikan betapa pentingnya komunikasi yang dijalin dengan badan tertinggi sepak bola dunia tersebut.
"Betapa spesialnya Indonesia di mata FIFA. Betapa berartinya menjalin komunikasi dengan FIFA," ujar Weshley kepada Kompas.com.
Ia menambahkan bahwa hal ini juga menunjukkan pentingnya menjaga kepercayaan FIFA dan membuktikan Indonesia serius mau membangun sepak bola.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.