KOMPAS.com - Suporter garis keras (ultras) Paris Saint-Germain (PSG) melayangkan protes kepada Federasi Sepak Bola Perancis (FFF) yang melarang wasit menghentikan laga untuk memberi kesempatan pemain muslim berbuka puasa.
Protes itu dilakukan ultras PSG dengan cara membentangkan spanduk bernada sindiran saat Lionel Messi dkk melakoni laga melawan Olympique Lyon di Parc des Princes, Senin (3/4/2023) dini hari WIB.
"Hanya sebutir kurma dan segelas air, tapi jadi mimpi buruk bagi FFF," bunyi tulisan dalam spanduk tersebut.
????????????? PSG fans reaction to Ligue 1 not allowing players to break Ramadan fast mid-match...
"A date, a glass of water, FFF's nightmare!" pic.twitter.com/XiKt0slN68
— EuroFoot (@eurofootcom) April 2, 2023
Sebelumnya, FFF memang sudah mengeluarkan pernyataan resmi tentang larangan penghentian pertandingan untuk memberi waktu pemain muslim berbuka puasa.
Baca juga: Thierry Henry Kecam Aksi Penggemar PSG dan Sarankan Messi Kembali ke Barcelona
Larangan tersebut dikirimkan FFF dalam bentuk surat elektronik (surel) kepada perangkat pertandingan Liga Perancis.
FFF berdalih bahwa penghentian pertandingan bertentangan dengan statuta organisasi.
Mereka melarang segala atribut yang berbau agama dan politik di dalam arena sepak bola.
"Sepak bola tidak melihat pilihan politik, agama, atau ideologis para pelakunya. Prinsip ini berlaku untuk semua orang: badan, klub, pemegang lisensi, dan wasit," bunyi penggalan surel FFF, dikutip dari L'Equipe.
Baca juga: PSG Vs Lyon, Kekalahan Les Parisiens Diwarnai Siulan untuk Messi
Hal kontroversial lain terjadi di Liga Perancis. Pemain Nantes bernama Jaouen Hadjam dicoret dari skuad karena berpuasa Ramadhan.
Jaouen Hadjam tak disertakan dalam skuad Nantes untuk pertandingan melawan Reims, Minggu (2/4/2023).
Pelatih Nantes Antoine Kombouare memang menerapkan larangan bagi pemain muslim untuk berpuasa saat hari pertandingan.
Baca juga: Hasil PSG Vs Lyon 0-1, Messi dkk Takluk karena Gol Pemain Berusia 20 Tahun
Dalam pernyataannya, Kombouare menjelaskan bahwa semua pemain muslim di Nantes mematuhi aturan tersebut, kecuali Hadjam.
Meski demikian, Kombouare memastikan bahwa Jaouen Hadjam tidak akan dikenai sanksi.
"Ada enam dari mereka yang menjalankan Ramadhan di tim, yang lainnya telah menerima aturan yang telah saya terapkan kecuali Hadjam," kata Kombouare, dikutip dari RMC Sports.
"Saya menghormati pilihannya dan dia tidak akan dikenai hukuman," Kombouare menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.