KOMPAS.com - Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang pada Oktober 2022 disinggung oleh FIFA dalam pernyataan pencopotan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
FIFA mengumumkan penghapusan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023 pada Rabu (29/3/2023) malam WIB.
Piala Dunia U20 2023 semula dijadwalkan berlangsung di enam kota di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni 2023.
Penolakan terhadap keikutsertaan Israel diduga menjadi alasan kuat FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
Baca juga: Efek Domino Pencopotan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U20
Penolakan-penolakan tersebut datang dari beberapa individu dan organisasi termasuk dua pemimpin daerah yang menjadi bagian penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023.
Kedua pemimpin tersebut adalah Gubernur Bali, I Wayan Koster, dan Gubernur Jawa Tengah yaitu Ganjar Pranowo yang sama-sama merupakan Kader PDI Perjuangan.
Meski membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023 di Indonesia, FIFA akan tetap mendukung PSSI dalam proses transformasi sepak bola Tanah Air pascatragedi Kanjuruhan.
Berikut pernyataan lengkap FIFA kala mencopot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023:
Baca juga: Pembatalan Tuan Rumah Piala Dunia U20, Fakhri Husaini: Ini Kesedihan Kita Semua
"Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023.
Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah.
Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya.
FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan tersebut, FIFA tetap berkomitmen secara aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepak bola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022.
Baca juga: Alasan FIFA Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023
Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Presiden Erick Thohir.
Jadwal pertemuan baru antara Presiden FIFA dan Ketua Umum PSSI untuk pembahasan lebih lanjut akan dijadwalkan dalam waktu dekat."
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memang sempat bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, sebagai perwakilan pemerintah Indonesia untuk membahas tragedi Kanjuruhan.
Erick Thohir yang saat itu menjabat sebagai Menteri BUMN dan belum menjadi ketua umum PSSI, bertemu dengan Gianni Infantino di Jenewa, Swiss, pada Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Erick Thohir Janji Perjuangkan Keadilan Korban Tragedi Kanjuruhan
Bukan hanya bertemu Erick Thohir, Gianni Infantino juga sudah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo pada 3 Oktober 2022.
Presiden Joko Widodo membahas perkembangan penanganan tragedi Kanjuruhan, termasuk rencana FIFA untuk memberikan bantuan.
Komunikasi antara pemerintah Indonesia dan FIFA menghasilkan tim transformasi sepak bola Indonesia. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo pada 7 Oktober 2022 malam WIB.
Presiden Jokowi dalam pidatonya mengatakan bahwa FIFA tidak menjatuhkan sanksi ke Indonesia dan mengumumkan lima poin kolaborasi dengan induk sepak bola dunia tersebut.
Baca juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Argentina Temui Presiden FIFA
Lima poin itu mencakup soal standar keamanan stadion hingga jadwal pertandingan sepak bola Indonesia.
Erick Thohir menyampaikan bahwa FIFA memberikan alternatif selain sanksi dengan melakukan kolaborasi agar memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia.
"Kalau dilihat dari suratnya, yang kemarin sempat ditayangkan oleh bapak Presiden, bahwa di situ jelas, FIFA memberikan alternatif selain memberikan sanksi," ujar Erick Thohir ketika menjadi narasumber di acara KOMPASTV.
"Jadi, FIFA tidak memberikan sanksi di mana ada lima poin yang harus dikerjakan bersama-sama," ucap Erick Thohir melanjutkan.
"Lalu, ada AFC dan PSSI yang akan membentuk transformasi sepak bola Indonesia. FIFA pun akan berkantor di Indonesia dalam masa transformasi itu."
Berikut adalah lima poin penting fokus kerja pemerintah Indonesia bersama FIFA dan organisasi terkait seperti AFC:
Selain itu, pemerintah Indonesia juga menegaskan akan mengusut tuntas dan menghukum pelaku tragedi Kanjuruhan.
Erick Thohir pun juga berjanji akan memperjuangkan keadilan para korban tragedi Kanjuruhan.
Janji itu disampaikan usai menerima gelar Doktor Honoris Causa bidang Manajemen Strategis Universitas Brawijaya di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (3/3/2023) siang.
"Satu-satu harus diselesaikan. Pelan-pelan kita cari lagi penegakan hukum seperti apa," ujarnya melalui rekaman yang diterima Kompas.com.
"Kalau masalah Kanjuruhan saya secara pribadi sudah melakukan terobosan, sebelum menjadi Ketua PSSI juga melakukan sumbangan, tetapi cukup? Ya tidak."
"Pelan-pelan kita cari lagi penegakan hukumnya seperti apa, tetapi sebagai Ketua PSSI juga akan melakukan langkah-langkah yang lain," kata Erick Thohir.
Pada Kamis (2/3/2023) sidang dilaksanakan dengan agenda pembacaan nota pembelaan terhadap tiga terdakwa, yakni AKP Hasdarmawan (Danki 3 Brimob Polda Jatim), Kompol Wahyu Setyo Pranoto (Kabag Ops Polres Malang) dan AKP Bambang Sidik Achmadi (Kasat Samapta Polres Malang).
Pembacaan nota pembelaan dipantau langsung oleh Komisi Yudisial. Ketiga terdakwa dituntut dengan hukuman 3 tahun penjara.
Namun, dalam sidang pembacaan putusan di Pengadilan Negeri Surabaya pada Kamis (16/3/2023), ketiga polisi yang menjadi terdakwa itu menerima vonis lebih ringan.
AKP Hasdarmawan dihukum satu tahun enam bulan penjara, sedangkan Bambang Sidik Achmadi dan Wahyu Setyo Pranoto bebas karena dinyatakan tidak bersalah.
Dalam perkara yang sama, Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris divonis satu tahun enam bulan penjara oleh Majelis Hakim.
Sementara itu, terdakwa petugas keamanan Suko Sutrisno dihukum bui selama satu tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.