Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barcelona Didakwa dengan Korupsi Terkait Pembayaran ke Bos Perwasitan Spanyol

Kompas.com - 11/03/2023, 06:18 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Raksasa Liga Spanyol, Barcelona, didakwa dengan korupsi terkait pembayaran ke mantan wakil presiden komite wasit Spanyol.

Kasus ini mencuat ke permukaan setelah jaksa penuntut Spanyol menyelidiki pembayaran-pembayaran yang dilakukan Barcelona kepada DASNIL 95, perusahaan milik Enriquez Negreira, antara 2001 dan 2018.

Negreira sendiri merupakan eks petinggi di dunia perwasitan Spanyol dan menjabat sebagai wakil presiden komite wasit Spanyol antara 1994 dan 2018.

Selain Negreira, kasus ini juga menyeret mantan-mantan presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu (2014-2020) dan Sandro Rosell (2010-2014).

Penyelidikan dimulai pada Mei 2022 setelah terdeteksi adanya transaksi-transaksi mencurigakan di catatan keuangan DASNIL.

Sejak 2015, hukum di Spanyol secara spesifik menargetkan korupsi di dunia olahraga apabila terdeteksi suatu upaya untuk "mengatur atau mengubah dengan cara sengaja dan curang hasil suatu laga atau kompetisi."

Dikutip dari BBC, para penyelidik menemukan bahwa total nilai pembayaran Barcelona ke DASNIL adalah 1,4 juta euro antara 2016 dan 2018.

Sementara, mereka membayar Negreira secara pribadi sekitar 7 juta euro antara 2001 dan 2018.

Baca juga: Skandal Terkini Barcelona, Mengirim Bayaran ke Eks Wapres Komite Wasit

Barcelona sendiri telah menolak kesalahan dalam tindakan ini dengan berdalih mereka menyewa "konsultan eksternal" yang terkait dengan "perwasitan profesional".

Pihak Negreira kukuh mengatakan kalau Barca tak pernah mendapat perlakuan khusus dari komite wasit Spanyol dan pembayaran ini (yang tak ada kwitansi-nya) merupakan imbalan untuk pekerjaan sebagai penasehat.

Ia mengaku hal ini termasuk menjelaskan kepada para pemain bagaimana mereka harus bersikap di hadapan pengadil di lapangan.

Nasehat lain yang diberikan adalah rekomendasi apa yang bisa atau tak bisa para pemain lakukan tergantung siapa yang jadi wasit laga.

Hal yang memberatkan adalah Negreira tak bisa memberikan dokumen apapun yang menyatakan bahwa pihaknya menyediakan jasa kepada Barcelona.

Selain itu, Ernesto Valverde yang bekerja sebagai bos Barca pada 2017-2020 dan sumber yang dekat dengan Pep Guardiola, eks bos Barca pada 2008-2012), mengatakan bahwa mereka tak tahu menahu soal laporan wasit dari perusahaan Negreira ini.

Hal yang memberatkan adalah Enriquez Negreira sendiri mengatakan ke otoritas perpajakan Spanyol bahwa Barcelona telah membayar dia untuk "memastikan tak ada keputusan wasit yang harus menentang mereka dan segalanya harus netral."

Baca juga: Kata Joan Laporta Usai Barcelona Disebut Terkenal Berkat Lionel Messi

Bulan lalu, bos LaLiga, Javier Tebas, meminta presiden Joan Laporta mundur apabila mereka tak bisa menjelaskan pembayaran-pembayaran ini.

"Harus kami perjelas bahwa Barca tak pernah membeli wasit dan Barca tak pernah punya niat membeli wasit, sama sekali tidak," ujar Laporta dikutip dari BBC.

Sang presiden sendiri telah mengutarakan pihaknya akan meluncurkan investigasi internal terkait kasus tersebut.

Jaksa penuntut telah mendakwa semua pihak terlibat dengan administrasi palsu dan memalsukan dokumen komersial.

LaLiga sendiri tak bisa menghukum Barcelona di liga karena kasus ini sudah lebih dari tiga tahun lalu.

"Sudah lebih dari lima tahun sejak pembayaran tersebut dihentikan dan pelanggaran seperti ini ini terbatas waktunya di buku peraturan kami ke jangka waktu tiga tahun setelah berlangsung," tutur Tebas.

Kendati demikian, hukuman masih bisa datang dari UEFA karena mereka tak punya batasan serupa terkait jangka waktu kasus.

Sementara, 18 dari 20 klub di LaLiga telah mengeluarkan pernyataan di mana mereka merasakan "kekhawatiran mendalam" terkait situasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com