KOMPAS.com - Berbagai keputusan penting dibuat pada sarasehan sepak bola nasional di Surabaya, Sabtu (4/3/2023). Salah satunya adalah kesepakatan bersama para pemilik klub untuk tidak melanjutkan Liga 2 2022-2023.
Hal itu diungkapkan langsung oleh pemilik PSDS Deli Serdang, Herman Sagita. Ia mengatakan bahwa para pemilik klub Liga 2 sepakat untuk merelakan Liga 2 2022-2023 karena dianggap sebagai keputusan bijaksana dengan pertimbangan waktu dan kesiapan tim.
Hal terpenting para pemilik klub tertarik pada konsep PSSI untuk Liga 2 musim depan yang lebih menjanjikan. Sehingga, mereka rela menerima keputusan penghentian musim ini.
“Banyak pertimbangan atas keputusan kami (para pemilik klub) salah satunya masalah standar stadion dan waktu sudah sangat mepet terkait persiapan karena tim juga sudah kami istirahatkan lama,” terang Herman.
“kami akan fokus persiapan untuk dimulainya lagi Liga 2 pada November mendatang. Nanti sambil kami berbenah di internal mempersiapkan biaya sponsor dll,” tambahya.
Baca juga: Sarasehan Sepak Bola Nasional: PSSI Putuskan Liga 1-Liga 2 Digelar Waktu Berbeda
PSSI menyodorkan konsep yang lebih segar dan menguntungkan klub Liga 2 musim depan. Terobosan pertama adalah dengan menyediakan operator kompetisi yang terpisah dari Liga 1.
Selanjutnya, Liga 2 juga akan diberikan waktu laga eksklusif yang berbeda dengan Liga 1, sehingga tidak harus berebut perhatian dengan Liga 1.
Tidak hanya itu, konsep-konsep yang disodorkan tersebut juga dikomunikasikan bersama selama sarasehan.
Sehingga, klub juga menyumbang suara untuk pelaksanaan kompetisi Liga 2 yang diidamkan.
"Ketua Umum Erick Thohir sudah sangat bijak menyerahkan ke kami sesuai kemampuan klub dan Liga 2 mendatang akan bermain pada hari Jumat, Sabtu, Minggu. Ini tentunya sangat membantu kami,” terang Herman Sagita.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.