KOMPAS.com - AC Milan akan menjamu Tottenham Hotspur dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu (15/2/2023) dini hari WIB.
Ini adalah kali pertama AC Milan bertanding di babak 16 besar Liga Champions sejak pasukan Clarence Seedorf menghadapi Atletico Madrid pada 2013-2014.
Kenangan pahit menimpa pasukan Rossoneri kala itu karena Milan kalah 1-4 dalam laga leg kedua kontra ATM (1-5 secara agregat).
Menariknya, skor sama baru saja diterima oleh lawan Milan kali ini.
Harry Kane cs tumbang 1-4 di markas Leicester yang menjadi kekalahan terbesar Tottenham di era Antonio Conte.
Tim Conte yang biasanya solid di lini belakang tersebut telah kebobolan 35 gol musim ini, kubu dengan pertahanan terburuk kelima di Premier League.
Baca juga: Milan Vs Tottenham: Dua Senjata Rossoneri, Spurs Tanpa 3 Pemain Kunci
Spurs tertahan di peringkat kelima dengan torehan 39 poin dari 23 laga.
Sebaliknya, AC Milan baru saja memutus rentetan tujuh laga tanpa kemenangan berkat gol tunggal Olivier Giroud yang memberikan poin penuh pada laga kontra Torino akhir pekan kemarin.
Ini sekaligus menjadi kemenangan kandang pertama Rossoneri sejak November.
Hasil yang diambil pasukan Stefano Pioli tersebut tentu tak luput dari pasukan Spurs.
Serie A dan Tottenham Hotspur
Tanpa pertemuan kedua tim pun, Serie A menjadi bagian kehidupan sehari-hari di Tottenham.
"Kami menonton Milan karena tim kepelatihan di sini berasal dari Italia dan selalu ada laga-laga Liga Italia di televisi pada akhir pekan," ujar gelandang Spurs Rodrigo Bentancur di situs resmi UEFA.
"Saya juga masih menonton Serie A setelah menghabiskan lima tahun di sana."
"Tentu saja, Milan adalah tim kuat. Namun, kami punya tim hebat juga."
"Kami akan menunjukkan hal itu karena kami ingin datang pertama dan ingin melewati leg pertama ini dan menuntaskannya di kandang."
Kendati melewati beberapa hasil kurang mumpuni seperti kalah 2-5 dari Sassuolo dan 0-4 kontra Lazio, legenda Italia Antonio Cassano tetap mengutarakan Rossoneri adalah kekuatan yang patut diperhitungkan.
"Sekarang Milan hanya terpaut dua angka dari Inter di peringkat kedua dan mereka punya skuad yang tak bisa disamakan dengan Juve, Inter, atau tim lainnya," ujarnya di acara televisi Italia.
Baca juga: Milan Putus Puasa Kemenangan, Dua Pemain “Bertinju” di Ruang Ganti
"Jika mereka finish ketujuh, tentu kita akan mengatakan mereka kurang bagus dalam mengarungi musim tetapi ini sebenarnya sesuai ekspektasi."
"Milan membuat kita semua terbiasa melihat mereka melebihi harapan," lanjut Cassano.
Kedua Tim di Fase Grup
AC Milan sendiri menjadi kekuatan ofensif menakutkan sepanjang fase grup.
Mereka menorehkan 12 gol dari enam laga, berbanding delapan dari enam oleh skuad Spurs.
Milan menutup fase grup dengan dua kemenangan 4-0 beruntun saat bertandang ke Dinamo Zagreb dan menjamu RB Salzburg.
Kendati demikian, Rossoneri tetap harus puas finish di peringkat kedua klasemen di bawah Chelsea.
Di lain sisi, Spurs membutuhkan gol injury time Pierre-Emile Hojbjerg untuk memastikan kelolosan saat bertandang ke Marseille.
Namun, pelatih Pioli belum bisa memastikan apakah kiper utama Mike Maignan akan bisa kembali pada laga ini atau belum.
"Pemulihan kembali Maignan berjalan baik, ia telah bekerja di lapangan walau tidak bersama tim," ujar Pioli di konferensi pers sebelum alga.
"Saya masih belum tahu kapan dia kembali."
Setidaknya, Pioli mengutarakan bahwa dua pemain non kiper, Ismail Bennacer dan Fikayo Tomori, telah bekerja bersama tim sejak akhir pekan dan berharap mereka akan kembali pada laga nanti.
Sejauh ini sudah ada empat pertemuan antara Milan dan Spurs di semua kompetisi antarklub Eropa. Dua di antaranya berakhir seri dengan Tottenham menang dua kali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.