Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Dima Maghrib yang Jadi Slogan Maroko

Kompas.com - 12/12/2022, 20:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber The Focus

KOMPAS.com - Saat Maroko mencetak sejarah sebagai negara Afrika pertama yang menembus semifinal Piala Dunia 2022, frasa Dima Maghrib ikut populer.

Arti Dima Maghrib adalah Maroko Selamanya, Panjang Umur Maroko, atau Selalu Maroko.

Seiring popularitasnya yang meningkat, slogan ini juga dipakai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken saat mengucapkan selamat atas keberhasilan tim Singa Atlas masuk empat besar.

Baca juga: Kebaikan Suporter Maroko dan Malam Bahagia untuk Adham

"Pada malam US Africa Leaders Summit 22, saya mengucapkan selamat kepada Maroko Sang Singa Atlas atas kemenangan mereka hari ini serta menjadi tim Afrika dan Arab pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia," tulis Blinken di Twitter.

Dikutip dari The Focus, berikut adalah sejarah dan arti Dima Maghrib selengkapnya.

Asal-usul Dima Maghrib Maroko

Slogan Dima Maghrib berasal dari bahasa Arab, yang merupakan salah satu dari dua bahasa resmi Maroko.

Dima Maghrib juga ungkapan yang digunakan oleh penutur bahasa Perancis di Maroko.

Dima diterjemahkan sebagai "selamanya" atau "selalu", dan Maghrib atau Maghreb diterjemahkan menjadi "Maroko". Namun, kata Arab ini memiliki konotasi yang lebih luas ke wilayah Afrika Barat Laut pada umumnya.

Dima Maghrib biasa dipakai untuk mengungkapkan kebanggaan dan perayaan nasional Maroko.

Baca juga: Profil Sofyan Amrabat, Gelandang Maroko Tarik Minat Klub Raksasa

Makna Maghrib dan Maroko

Menurut Oxford Reference, maghreb adalah bahasa Arab yang berarti “matahari terbenam.” Ini mewakili wilayah geografis Afrika Barat Laut yang meliputi Aljazair, Tunisia, Mauritania, Libya, dan Maroko.

Wilayah-wilayah tersebut memiliki julukan Tanah Atlas, mengacu pada Pegunungan Atlas yang terletak di sana. Dari sinilah julukan tim sepak bola nasional Maroko berasal, yaitu Singa Atlas.

Sebelum pembentukan negara bangsa modern di Afrika Barat Laut sepanjang abad ke-20, wilayah di sana umumnya dianggap sebagai Maghreb.

Namun, hingga abad ke-19, Maghreb biasanya dianggap sebagai wilayah Aljazair, Maroko, dan Tunisia, karena meliputi wilayah Mediterania Barat dan pesisir Afrika Utara.

Sebelum Dima Maghrib populer saat Piala Dunia 2022, ada juga slogan Dima Afrika ketika Maroko juara African Nations Championship 2018 di kandang sendiri.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Maroko Lolos Semifinal Piala Dunia 2022: Langkah Bersejarah Singa Atlas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com