KOMPAS.com - Penyerang tim nasional Brasil, Bebeto, mengukir memorabilia indah ketika tampil pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.
Bagi timnas Brasil, Piala Dunia 1994 menjadi ajang penuh sejarah. Mereka berhasil mengakhiri penantian 24 tahun untuk kembali menjadi juara.
Bebeto yang terlibat dengan menyumbangkan tiga dan dua assist tentu ikut berbahagia atas pencapaian sejarah yang diukir timnas Brasil pada Piala Dunia 1994.
Namun, di samping itu, Bebeto memiliki cerita pribadi. Baginya, Piala Dunia 1994 terasa sangat personal.
Baca juga: 32 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Kisah Quintrick Bersejarah Oleg Salenko
Ketika dia berjuang membela negara di Amerika Serikat, putra ketiganya lahir di Rio de Janeiro, Brasil.
Putra ketiga Bebeto lahir pada 7 Juli 1994 dan diberi nama Mattheus Oliveira.
Berselang dua hari kemudian, Bebeto bersama timnas Brasil dijawalkan bertanding melawan Belanda pada perempat final Piala Dunia 1994.
Laga antara timnas Brasil dan Belanda ketika itu berlangsung di Stadion Cotton Bowl, Dallas, Amerika Serikat.
Bebeto yang sedang bersuka cita karena kelahiran anaknya dipercaya tampil sebagai starter dalam laga tersebut.
Baca juga: Kandidat Juara Piala Dunia 2022 Versi Lionel Messi, Tak Ada Argentina
Dia berhasil menjawab kepercayaan pelatih Carlos Alberto Parreira dengan mencetak gol kedua untuk Brasil pada menit ke-63.
Bebeto mencetak gol setelah memanfaatkan kelengahan empat bek Belanda yang terlihat menunggu hakim garis mengangkat bendera offside.
Akan tetapi, bendera offside yang mereka nantikan tak kunjung terangkat. Bebeto berada dalam posisi onside saat menyambut bola hasil sundulan Branco.
Bebeto yang tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper mampu melakukan penyelesaian akhir gemilang dan membawa Brasil unggul 2-0 atas Belanda.
Baca juga: 33 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Roberto Baggio, Si Kuncir Sakti yang Menderita karena Penalti
Setelah mencetak gol, Bebeto langsung berlari ke pinggir lapangan dan melakukan selebrasi unik. Dia mengayunkan kedua tangannya di depan dada, seolah sedang menimang bayi.
Tak lama setelah itu, kedua rekannya, Mazinho dan Romario, ikut berselebrasi dengan melakukan gerakan serupa.
Bebeto secara khusus mempersembahkan selebrasi itu untuk putra ketiganya yang baru lahir, Mattheus Oliveira.
Seusai pertandingan, Bebeto dengan malu-malu mengatakan bahwa Mattheus Oliveira adalah satu-satunya anak yang kelahirannya tidak dia hadiri.
Baca juga: Duet Legenda Brasil Romario-Bebeto, dari Lapangan Hijau ke Politik
Selebrasi menimang bayi ala Bebeto menghiasi kemenangan yang diraih timnas Brasil atas Belanda.
Brasil sukses mengakhiri perempat final Piala Dunia 1994 kontra Belanda dengan skor 3-2.
Berkat kemenangan atas Belanda, Brasil berhak melanjutkan perjuangan ke semifinal hingga memastikan diri menjadi juara Piala Dunia 1994.
Setelah 24 tahun berlalu, Bebeto masih ingat betul memorabilia indah yang ia ukir pada Piala Dunia 1994, khususnya saat melawan Belanda.
Baca juga: Kilas Balik Piala Dunia 1994: Penalti Baggio Melayang, Brasil Terbang untuk 4 Bintang
Pada 2018, dia menceritakan kembali kisah ketika dirinya melakukan selebrasi menimang bayi kepada Goal International.
"Ini adalah jersey yang saya kenakan pada hari di mana gol Mattheus tercipta. Sudah 24 tahun sejak kami menjuarai Piala Dunia," kata Bebeto sambil memegang dan memandangi jersey biru yang ia kenakan ketika membobol gawang Belanda.
"Ketika menonton gol ini lagi, Anda bisa melihat bahwa Branco menyundul bola ke depan, bola mendekat, dan saya yakin saya bisa mendapatkannya tetap waktu," ujar Bebeto.
"Kemudian saya melewati bek, lalu kiper, dan melihat gawang yang terbuka. Tidak mungkin saya gagal dari jarak seperti itu. Saya langsung berlari dan merayakannya," tutur Bebeto menjelaskan.
Baca juga: 34 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Gol Bunuh Diri dan Kisah Tragis Andres Escobar
Bebeto juga bercerita tentang kehadiran Mazinho dan Romario yang ikut berselebrasi dengan dirinya.
"Saya tidak tahu Mazinho dan Romario akan merayakannya bersama saya," ucap Bebeto.
"Saya melihat ke satu sisi, lalu mereka berdua merayakan dengan cara yang sama. Itu benar-benar hebat," tutur penyerang yang memutuskan gantung sepatu pada Desember 2003 tersebut.
On this day in 1994, Bebeto's brilliant baby-rocking celebration. pic.twitter.com/D6okt0qaSB
— 90s Football (@90sfootball) July 9, 2019
Adapun Mattheus Oliveira, putra ketiga Bebeto yang kelahirannya dirayakan di pentas Piala Dunia, juga berkarier sebagai pesepak bola.
Baca juga: Kilas Balik Piala Dunia 2002: Pertama di Asia, Brasil Raih Gelar Kelima
Mattheus Oliveira mengawali karier profesional bersama klub kenamaan di Liga Brasil, Flamengo.
Setelat itu, dia sempat berkarier di Liga Portugal bersama Estoril Praia, Vitoria Guimaraes, dan Sporting Lisbon.
Mattheus Oliveira yang berposisi sebagai gelandang serang kini bermain untuk klub kasta kedua Liga Portugal, Mafra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.