KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Malang mengajukan pendanaan senilai Rp 580 miliar guna merenovasi Stadion Kanjuruhan.
Bupati Malang, M Sanusi, mengatakan bahwa anggaran sebesar Rp 580 miliar adalah hasil kajian dari Dinas Permukiman dan Cipta Karya, Kabupaten Malang.
“Pengajuan sekitar Rp 580 miliar dari kajian tim Cipta Karya,” ucap Sanusi dilansir Kompas.com dari Antara.
Angka ini sejatinya lebih tinggi dari perkiraan Menteri Pemudia dan Olahraga (Menpora) yang mengatakan bahwa pendanaan berkisar Rp 400 miliar.
Baca juga: Temuan Komnas HAM: 14-20 Menit Pasca-Laga, Stadion Kanjuruhan Masih Terkendali
Sanusi menjelaskan bahwa biaya tersebut tidak lepas dari renovasi pada sejumlah titik di Stadion Kanjuruhan.
Selain itu, Sanusi juga mengungkapkan bahwa sudah menyampaikan ke Presiden Joko Widodo soal biaya renovasi tribune keliling Stadion Kanjuruhan.
“Kalau Menpora kemarin itu antara Rp 400 miliar, pengajuan saya Rp 580 miliar,” ucap Sanusi menjelaskan.
“Untuk tribune keliling, dulu proposal yang saya ajukan Rp 800 miliar, kemarin sudah saya sampaikan ke presiden,” tambahnya.
Baca juga: FIFA Temui PSSI: Bahas Tragedi Kanjuruhan, Kelanjutan Liga, dan Piala Dunia U20
Pemerintah Kabupaten Malang menginginkan untuk membangun sebuah monumen peringatakan tragedi Kanjuruhan yang sudah menelan ratusan korban jiwa.
Meskipun demikian, pembangunan monumen itu masih dalam tahap perencanaan. Ia menuturkan bahwa sudah berkomunikasi dengan tim arsitek Universitas Brawijaya.
“Ini masih perencanaan. Nanti, setelah final seperti apa, terkait pembiayaan baru saya mintakan ke dewan. Bersabar dulu, karena monumen ini untuk selamanya,” unngkap dia.
Adapun sebelumnya, tragedi Kanjuruhan menjadi insiden paling kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Betapa tidak? Tragedi Kanjuruhan itu sudah membuat 132 orang meninggal dunia, sedangkan ratusan lainnya luka-luka.
Baca juga: Komentar Asnawi soal Shin Tae-yong Ingin Mundur jika Ketum PSSI Mundur
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun sudah mengumumkan enam tersangka dalam tragedi Kanjuruhan pada 6 Oktober 2022 lalu.
Mereka adalah Akhmad Hadian Lukita (Dirut LIB), Abdul Harris (Ketua Panpel), Suko Sutrisno (Security Officer), Wahyu SS (Kabag Ops Polres Malang), H (Brimob Polda Jatim), BSA (Kasat Samapta Polres Malang).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.