Arema FC Vs Borneo FC: Gagal Juara, Singo Edan Lapar Kemenangan

DENPASAR, KOMPAS.com - Kapten Arema FC, Johan Ahmad Farizi, memastikan bahwa tim tidak akan tampil setengah hati saat melawan Borneo FC pada pekan ke-32 Liga 1 2021-2022 di Stadion I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Minggu (20/3/2022) malam.

Arema FC telah dipastikan terlempar dari persaingan juara Liga 1. Fakta itu sempat memunculkan kekecewaan bagi seluruh anggota tim Arema FC.

Namun, Johan Ahmad Farizi mengatakan rasa lapar Arema FC akan kemenangan selalu ada. Motivasi tim untuk merengkuh tiga poin masih sama besarnya seperti pertandingan-pertandingan sebelumnya.

"Tidak ada cara khusus memulihkan mental pemain, seperti biasa saja. Pokoknya kita bermain, berusaha untuk mendapatkan tiga poin," ujar kapten Arema FC berusia 31 tahun itu.

Baca juga: Target Juara Meleset, Presiden Arema FC Minta Pemain Bertanggung Jawab

"Untuk masalah mental saya pikir tidak ada masalah, seperti biasa kami akan bermain untuk mendapatkan tiga poin," katanya menambahkan.

Pernyataan dari Johan Ahmad Farizi juga dipertegas oleh sang pelatih, Eduardo Almeida. Dia menegaskan tim tidak memiliki alasan untuk berhenti berjuang, sekalipun pintu menuju juara sudah tertutup rapat.

Tim satu suara untuk mengakhiri kompetisi dengan kepala terangkat.

"Kami mempersiapkan pertandingan ini untuk fokus mendapatkan kemenangan. Target utama kami adalah kembali ke jalur kemenangan dan semoga kami bisa mencapai target besok," ujar Eduardo Almedia, pelatih asal Portugal.

Baca juga: Jadi Kambing Hitam Kekalahan, Pelatih Arema FC Pasang Badan Bela Dendi dan Fabiano

Johan Ahmad Farizi menambahkan bahwa Arema FC dalam fokus penuh untuk mengalahkan Borneo FC, meskipun diakuinya misi tersebut tidak akan mudah.

Menurutnya Borneo FC, tim berjuluk Pesut Etam, bukanlah tim yang bisa dianggap enteng.

Apalagi skuad kebanggaan Kota Samarinda itu sedang dalam puncak performa.

"Borneo FC adalah tim yang bagus, karena beberapa pertandingan terakhir mereka juga berhasil mendapatkan tiga poin. Jadi kami perlu mewaspadai semuanya," ujar Johan Ahmad Farizi mengakhiri.