Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSSI Sudah Kantongi Bukti Dugaan Pengaturan Skor di Liga 2

Kompas.com - 01/11/2021, 05:20 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

Sumber BolaSport

KOMPAS.com - Sekjen PSSI, Yunus Nusi, mengaku sudah mengantongi bukti terkait dugaan pengaturan skor yang melibatkan penggawa salah satu tim Liga 2, Perserang Serang.

Dugaan itu muncul setelah Perserang kalah 1-4 dari Badak Lampung FC pada laga pekan kelima Grup B Liga 2, Senin (25/10/2021).

Kekalahan dari Badak Lampung FC memperburuk tren tidak pernah menang Perserang Serang menjadi empat laga beruntun.

Setelah menyelesaikan lima pertandingan, Perserang kini duduk di peringkat keempat klasemen Grup B Liga 2 dengan koleksi empat poin.

Rincian dari statistik performa Perserang adalah satu kemenangan, sekali imbang, dan menelan tiga kekalahan.

Baca juga: Jika 5 Pemain Perserang Terbukti Terlibat Pengaturan Skor, APPI Tak Akan Beri Bantuan Hukum

Hasil imbang dan tiga kekalahan itu didapatkan Perserang secara beruntun sejak pekan kedua hingga matchday kelima Grup B Liga 2.

Perserang gagal meraih poin penuh ketika berhadapan dengan RANS Cilegon FC (0-0), Martapura Dewa United (0-2), Persekat Tegal (1-3), dan Badak Lampung FC (1-4).

Tepat pada Jumat (29/10/2021), manajemen Perserang memutuskan untuk memecat pelatih kepala PW dan lima pemainnya (EDS, FE, EJ, AS, AIH).

Dugaan yang muncul saat ini adalah enam orang tersebut menjalin kerja sama dengan pihak luar untuk membuat Perserang kalah saat bertanding melawan RANS Cilegon FC, Persekat Tegal, dan Badak Lampung.

Hal itu dikonfirmasi langsung oleh manajer Perserang, Babay Karnawi.

Setelah memecat kelima pemain dan pelatih yang diduga terlibat pengaturan skor, manajemen Perserang langsung mengirim laporan ke PSSI.

Baca juga: Diduga Terlibat Pengaturan Skor, Perserang Pecat Lima Pemain dan Pelatih

"Dengan pertimbangan integritas dan etik, keenam orang itu diberhentikan secara tidak hormat dari Perserang," kata Babay Karnawi pada Jumat (29/10/2021).

"Beberapa orang telah menghubungi sejumlah pemain Perserang untuk membuat Perserang kalah dalam pertandingan" ungkap Babay.

"Semua ini kami laporkan agar memberi efek jera kepada pihak-pihak yang ingin merusak integritas sepak bola," ujar Babay menambahkan.

Menanggapi laporan dari Perserang Yunus Nusi menegaskan jika PSSI sudah membentuk tim untuk bergerak dan mencari keterangan dari semua pihak.

Menurutnya, PSSI sudah memiliki bukti-bukti dan menyerahkan kepada Komisi Disiplin.

Yunus Nusi juga mengklaim bahwa PSSI akan memanggil manajemen Perserang sekaligus enam orang yang diduga terlibat pengaturan skor pada Rabu (10/11/2021).

Baca juga: Catatan Penampilan Perserang di Liga 2: Tiga Laga Diduga Pengaturan Skor

"Bukti-bukti sudah di tangan kami. Hari ini saya sudah menandatangani surat untuk mengundang dan memanggil manajemen Perserang yang membuat pengaduan," kata Yunus Nusi dikutip dari situs BolaSport.com.

"Kami juga memanggil pemain dan pelatih yang menurut Perserang melakukan pengaturan skor," tutur Yunus Nusi menambahkan.

"Bukti-bukti sudah kami serahkan ke Komdis. Insya Allah pada tanggal 10 (November) dari manajemen Perserang bisa datang ke PSSI untuk menjalani pemeriksaan," ujar Yunus Nusi.

Lebih lanjut, Yunus Nusi menyatakan salah satu bukti yang sudah diserahkan ke Komdis PSSI adalah teks percakapan online.

Setelah diperiksa Komdis PSSI, bukti tersebut kemungkinan besar akan langsung diserahkan ke Satgas Anti Mafia Bola.

Baca juga: 4 Skandal Pengaturan Skor yang Terjadi di Sepak Bola Indonesia

"Buktinya itu hanya teks online. Kami serahkan ke Komdis. Kami juga tidak bisa sampaikan detailnya di sini," ujar Yunus Nusi,.

"Nanti kita lihat saja apa yang dilakukan Komdis. Semoga kasus ini secepatnya selesai. Nanti kita akan pilah mana yang masuk ke ranah sepak bola dan sementara ranah pidana akan kami serahkan ke Komdis," ucap Yunus Nusi.

Terkait sanksi, Yunus Nusi dengan tegas mengatakan pelaku pengaturan skor akan mendapatkan hukuman tidak boleh terlibat di sepak bola Indonesia seumur hidup.

"Semalam kami langsung mengadakan rapat dengan Komdis untuk menyiapkan bukti dan merespons apa yang terjadi. Ketum sudah perintahkan untuk memberi hukuman maksimal," ujar Yunus Nusi,

"Maksimalnya kalau sudah terbukti adalah seumur hidup. Pelaku tidak bisa berkecimpung lagi di Indonesia. Semua yang terlibat di dalamnya," ucap Yunus Nusi menambahkan. (Lukman Adhi Kurniawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Liga Inggris, Man United Vs Arsenal Besok Malam

Jadwal Liga Inggris, Man United Vs Arsenal Besok Malam

Liga Inggris
Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Liga Italia
Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Liga Lain
Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com