Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja Sama Messi dan Barcelona Putus - Drama untuk Menekan LaLiga?

Kompas.com - 06/08/2021, 15:20 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

KOMPAS.com - Kerja sama 21 tahun antara Lionel Messi dan Barcelona putus. Namun, beberapa pengamat menilai itu hanyalah "drama" untuk menekan posisi LaLiga.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Barcelona mengumumkan soal kegagalan negosiasi kontrak baru dengan Lionel Messi, Kamis (5/5/2021).

Setalah 21 tahun pengabdian, dengan turut menghitung karier di level junior, Messi secara resmi tak terikat kontrak dengan Barcelona.

"Walau FC Barcelona dan Lionel Messi mencapai kesepakatan dan niat jelas dari kedua belah pihak untuk menandatangani kontrak hari ini, hal tersebut tak dapat tercapai karena rintangan finansial dan struktural (regulasi Liga Spanyol)," tulis pernyataan Barcelona.

"Sebagai akibat dari situasi ini, Messi tak akan bertahan di FC Barcelona,” demikian lanjutan pernyataan dari Barcelona.

Baca juga: Barcelona Umumkan Akhir Kerja Sama dengan Lionel Messi

Klub seperti Paris Saint-Germain (PSG) dan Man City pun langsung dikaitkan lagi dengan Messi. Benarkah kisah Barcelona dan Messi benar-benar berakhir?

Sejumlah pengamat menyebut bahwa masih ada kemungkinan Messi akan kembali mengikat kontrak dengan Barcelona.

“Sekarang, sudah dikonfirmasi bahwa tak ada jalan secara ekonomi untuk memungkinkan ini (kontrak baru Messi) terjadi. Namun, saya pikir ini bukan akhir cerita,” kata jurnalis senior pakar sepak bola Spanyol, Guillem Balague, kepada BBC.

“Berhenti menulis ‘obituari’, kesampingkan dulu soal rencana untuk perpisahan besar…sedramatis seperti kelihatannya. Pengumuman Barca bukan berarti Messi pergi. Belum,” tulis Andy West kolumnis sepak bola Spanyol di BBC.

Sejumlah pandit, termasuk jurnalis senior ESPN, Gabriel Marcotti menilai pengumuman Barcelona adalah langkah strategis untuk menekan Javier Tebas, Presiden LaLiga.

Seperti diketahui, Barcelona mengambil sikap berseberangan dengan Tebas perihal kerja sama LaLiga dengan firma investasi CVC dan masalah European Super League.

"Itu adalah langkah strategis untuk menakuti Tebas. Baik dalam konteks CVC atau Liga Super Eropa, atau lebih sederhana lagi soal memberi mereka kelonggaran dalam batas gaji,” tulis Marcotti.

Baca juga: Kerja Sama Lionel Messi dan Barcelona Putus, PSG Gerak Cepat

Javier Tebas adalah figur di balik penerapan aturan salary cap alias pembatasan gaji di LaLiga. Regulasi tersebut menjadi penyebab negosiasi kontrak baru Messi mentok.

Agar Messi bisa mendapatkan kontrak baru, Barcelona wajib mengurangi beban gaji agar sesuai dengan regulasi yang ditetapkan LaLiga.

Barcelona musim ini perlu mengurangi lebih kurang 200 juta euro dalam tagihan gaji mereka agar bisa sesuai dengan regulasi LaLiga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com