MALANG, KOMPAS.com - Dokter tim Arema FC, dr Nanang Tri Wahyudi, menanggapi insiden kolapsnya gelandang Christian Eriksen di tengah pertandingan Grup B Euro 2020 atau Piala Eropa 2020 saat melawan Finlandia di Stadion Parken, Copenhagen, Sabtu (12/6/2021).
Dia melihat kolapsnya pemain Inter Milan tersebut disebabkan serangan jantung mendadak.
Nanang Tri Wahyudi mengatakan, insiden semacam ini sudah menjadi risiko bagi pemain sepak bola profesional.
"Itu detak jantungnya berhenti. Penyebabnya karena sepak bola memang olahraga intensitas tinggi, jadi risiko serangan jantungnya memang tinggi," ujar dokter yang pernah mengenyam pendidikan di Barcelona itu kepada Kompas.com, Minggu (13/6/2021).
Baca juga: Kronologi Christian Eriksen Kolaps Saat Denmark Vs Finlandia di Euro 2020
Saat ini, serangan jantung masih menjadi momok yang menghantui semua pesepak bola profesional.
Sebab, masih belum ada cara yang bisa memprediksi secara akurat risiko serangan jantung.
Sebagai langkah pencegahan, umumnya pemain disarankan untuk melakukan medical check-up rutin secara berkala sehingga gejala-gejala yang ada bisa diketahui secara dini dan ditindaklanjuti.
Namun, pangkal utama ada pada kesadaran pemain sendiri dalam menjaga kondisi dan kesehatannya.
Baca juga: Sikap Rekan Saat Eriksen Kolaps, Bentuk Perisai hingga Barikade Tandu
"Dari segi pemain yang dianjurkan adalah menjaga gaya hidup sehat dan cukup istirahat atau recovery," katanya.
Selain itu, kesiapan tim medis di dalam lapangan juga menjadi faktor yang tidak boleh dikesampingkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.