KOMPAS.com - Provinsi Kalimantan Timur disebut layak dijadikan lokasi untuk menggelar kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dengan sistem bubble.
Pendapat itu diungkapkan Chief Executive Nine Sport Inc, Arif Putra Wicaksono.
Terdapat dua alasan utama yang mendasari pendapat Arif Putra Wicaksono.
Pertama, Kalimantan Timur memiliki banyak stadion yang tersebar di berbagai kota dan sudah sesuai dengan standar Liga 1.
Di Samarinda terdapat tiga stadion, yakni Segiri, Palaran dan Madya Sempaja. Kutai Kertanegara juga memiliki Stadion Aji Imbut yang merupakan markas dari tim Liga 2, Mitra Kukar.
Beralih ke Balikpapan, terdapat dua stadion, yakni Benuo Taka dan juga Batakan yang digunakan Persiba Balikpapan sebagai home base.
Baca juga: Persib Pastikan Robert Rene Alberts Tetap Tangani Tim di Liga 1 2021
Adapun satu stadion lain yang juga layak menggelar pertandingan Liga 1 adalah Mulawarman yang terletak di Bontang.
Beberapa dari stadion di atas tidak hanya menjadi markas dari tim Liga 1 dan Liga 2, melainkan juga pernah menjadi salah satu venue PON 2008.
Faktor itu tentu membuat standar dari beberapa stadion di atas sudah memenuhi atau bahkan melebihi standar Liga 1 dan Liga 2.
Faktor kedua yang membuat Arif Putra Wicaksono menilai Kalimantan Timur layak menjadi tuan rumah Liga 1 dan Liga 2 adalah keadaan geografis dan jumlah penduduk.
Kedua faktor itu berkaitan dengan crowd control atau pengendalian massa mengingat saat ini pandemi virus corona di Indonesia belum berakhir.
Baca juga: Liga 1 2020 Resmi Dibatalkan, Persita Tangerang Lepaskan Satu Lagi Pemain Asingnya
Menurut Arif, pengendalian massa akan lebih mudah jika Liga 1 dan Liga 2 dihelat di Kaltim.
Sebab, Kaltim memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih sedikit dibandingkan pulau Jawa.
Tidak hanya itu, jarak antara pulau Jawa dan Kalimantan juga sangat jauh. Hal ini berkaitan basis suporter besar Indonesia yang lebih banyak berasal dari pulau Jawa.
Atas dasar itu, Arif menilai pengamanan yang akan dilakukan pihak berwajib di sekitar stadion maupun daerah perbatasan akan jauh lebih mudah jika Liga 1 dan Liga 2 dihelat di Kaltim daripada pulau Jawa.