KOMPAS.com - Real Madrid mencatatkan kemenangan ke-97 pada laga El Clasico setelah menumbangkan Barcelona 3-1 pada Sabtu (24/10/2020).
Real Madrid memimpin lebih dulu pada menit ke-5. Karim Benzema memberikan umpan terobosan ke Fede Valverde yang melakukan tusukan dari lini kedua.
Tiga menit kemudian, Barca membalas lewat gol keempat Ansu Fati musim ini setelah mendapat umpan silang datar Jordi Alba.
Baca juga: Barcelona Vs Real Madrid, El Clasico Jilid Pertama Milik Los Blancos
Real Madrid memimpin pada menit ke-63 lewat gol penalti Sergio Ramos, pemain paling berpengalaman di El Clasico, setelah ia sendiri ditarik ke tanah oleh Clement Lenglet.
Lalu, pemain veteran lain, Luka Modric, mencetak gol penentu pada injury time.
Berikut adalah lima hal menarik dari partai El Clasico yang berlangsung di Stadion Camp Nou tersebut.
1. Siapa Bisa Gantikan Sergio Ramos?
Sergio Ramos has scored more La Liga goals than Figo, Xavi and Zidane.
Not bad for a defender! ???? pic.twitter.com/rX960HpqFH
— ESPN FC (@ESPNFC) October 24, 2020
Sergio Ramos bermain dalam salah satu laga El Clasico tersibuk yang pernah ia jalani. Padahal, Ramos awalnya diragukan tampil setelah ditarik keluar pada kekalahan kontra Cadiz.
Tanpa sang kapten, Real Madrid tumbang pada laga kontra Shakhtar Donetsk.
Namun, ia kembali dan menandakan penampilan ke-45 di El Clasico dengan memenangi dan mencetak sendiri gol penalti yang membawa Madrid unggul 2-1.
Ini adalah penalti ke-25 secara beruntun (termasuk di adu penalti) yang Sergio Ramos berhasil ceploskan sepanjang kariernya.
Beberapa menit kemudian, Sergio Ramos membuktikan kegarangannya di lini pertahanan dengan menyapu bola secara sigap saat Ansu Fati hampir menyambar di kotak terlarang.
Pada umur 34 tahun, Sergio Ramos tampak masih tidak tergantikan di skuad Real Madrid sekarang.
2. Setinggi Apa Ansu Fati Bisa Terbang?
???? ???????????????? ???????????????????? ????????????????
???? Alfonso Navarro (17 years, 356 days)???? ???????????????? ???????????????????????????? ????????????????
???? Ansu Fati (17 years, 359 days)???????? @ANSUFATI becomes the second youngest player EVER to score in #ElClasico!#LaLigaHistory pic.twitter.com/8VGCGGjBmd
— LaLiga English (@LaLigaEN) October 24, 2020
Musim lalu, Ansu Fati hanya memainkan peran minor di kedua laga El Clasico. Fati turun dengan hanya tujuh menit tersisa pada duel di Camp Nou dan sembilan menit sisa di Bernabeu.
Namun, kini Ansu Fati melakukan start pertamanya dalam laga El Clasico dan ia langsung menghentak dengan mencetak gol balasan Barcelona hanya tiga menit setelah Real Madrid unggul.
Fati menjadi pencetak gol termuda kedua sepanjang sejarah El Clasico.
Komentator laga, Graham Hunter, mengatakan setelah gol tersebut bahwa "lari Fati persis seperti yang Messi lakukan tahun ke tahun. Pergerakan dia membuat Messi tak perlu lagi berlari seperti dulu."
3. Kecepatan Menjadi Kunci
Laga El Clasico ini sangat menghibur karena dimainkan dengan tempo tinggi dari kedua tim. Dua gol balas-balasan lewat high energy play menjadi indikator utama. Akan tetapi, hampir semua fase permainan kedua tim dimainkan dengan gigi kelima.
Kembalinya Jordi Alba datang di saat tepat bagi Barca. Selain menyediakan assist bagi gol Ansu Fati, permainan eksplosif dan ekspansifnya kerap menjadi outlet Barca untuk menyerang.
Sergino Dest juga turun impresif pada laga El Clasico perdana sang pemain. Sementara, Real Madrid mengandalkan kecepatan Vinicius Jr, sang pahlawan di El Clasico terakhir.
3. Zinedine Zidane Anti Teror Camp Nou
Laga ini memperpanjang rekor istimewa Zinedine Zidane di Stadion Camp Nou menjadi enam pertandingan tak terkalahkan (tiga kemenangan, tiga seri).
Bahkan, catatan impresif itu menjalar dalam 11 kunjungan Zizou ke markas Barca tersebut sebagai pemain dan pelatih.
Catatan Zidane dari 11 kunjungan itu adalah lima kemenangan, lima seri, dan hanya satu kekalahan.
5. Laga El Clasico Terlalu Dini bagi Pedri
Mungkin kejutan paling besar sebelum laga adalah penyertaan pemain baru, Pedro "Pedri" Gonzalez, di starting eleven tim.
Bagaimana tidak, Pedri baru berusia 17 tahun dan pengalaman sepak bola seniornya terbatas bermain bagi UD Las Palmas di kasta kedua Spanyol musim lalu.
Namun, Koeman mempercayakan posisi starter baginya di salah satu duel terganas sepak bola dunia ini.
Sayang sekali, pengaruh Pedri tak besar dengan permainan menyerang Barca lebih mengalir lewat Leo Messi dan Ansu Fati.
Ia pun ditarik keluar pada menit ke-82 tanpa mencatatkan satu pun tembakan dan hanya menyentuh bola 49 kali, paling sedikit dari semua pemain lapangan tengah Barca.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.