Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Dokter Arema FC Soal Protokol Kesehatan Liga 1 2020

Kompas.com - 18/09/2020, 20:20 WIB
Suci Rahayu,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - PT Liga Indonesia Baru (LIB) rampung menggelar medical meeting bersama dokter klub peserta Liga 1 dan Liga 2 pada Rabu (16/09/2020).

Pada pertemuan virtual tersebut, pihak PT LIB membahas masalah detail-detail protokol kesehatan yang akan diterapkan setiap klub dalam mengarungi kompetisi di tengah pandemi virus corona.

Dokter tim Arema FC, dr. Nanang Tri Wahyudi mengatakan banyak informasi baru yang diberikan PT LIB selaku penyelenggara kompetisi.

Utamanya adalah masalah skema penerapan swab test atau PCR.

“Tes PCR ditanggung LIB, tiap 14 hari sekali. Plus protokol medis ketat selama kompetisi,” kata dokter tim yang pernah menangani Persija Jakarta tersebut.

Baca juga: Alasan Pemain Muda Brasil Angkat Kaki dari Klub Shopee Liga 1

Rencananya, total akan ada 12 swab test yang harus dilakukan setiap tim sepanjang kompetisi Liga 1 (1 Oktober 2020 – 28 Februari 2021).

Test akan dilakukan setiap 14 hari yang akan dimulai pada 29 September 2020 dan berakhir 26 Februari.

Setiap sesinya PT LIB menyediakan waktu empat hari kepada tim untuk melakukan swab test kepada seluruh anggota tim.

Sementara untuk Liga 2, PT LIB memfasilitasi empat test saja.

Dua sesi pada babak penyisihan (15 Oktober dan 29 Oktober), babak perempat final (9 November) dan Semifinal-Final (25 November).

dr. Nanang Tri Wahyudi mengatakan ada tambahan dalam standar protokol kesehatan.

Sehingga, standar protokol kesehatan yang sekarang ini dinilai jauh lebih kompleks dari sebelumnya.

Baca juga: Robert Alberts Ungkap Dua Program Persib Sebelum Arungi Liga 1

“Lebih ketat, terutama kewajiban swab test atau PCR, lainnya sama saja,” ucapnya.

Terakhir dr. Nanang mengingatkan kembali para pemain untuk lebih menjaga diri.

Apalagi, sudah ada satu pemain profesional yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Pemain juga diharapkan lebih disiplin lagi dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Semua bisa terkena, bahkan pemain yang fit sekalipun. Sehingga harus disiplin dan tidak meremehkan protokol kesehatan,” pungkas pria yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Barcelona ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com