DORTMUND, KOMPAS.com - Dua klub beda liga, Borrusia Dortmund asal Bundesliga dan Real Sociedad asal La Liga punya misi yang sama yakni mendatangkan kembali para penonton langsung ke stadion masing-masing.
Baca juga: Perlindungan Ekstra dari Virus Corona, Apa itu Gargle dengan PVP-I dan Manfaatnya?
Keinginan itu hingga kini memang belum terwujud.
Pasalnya, protokol kesehatan pemberantasan pandemi Covid-19 di masing-masing negara, Jerman dan Spanyol, masih melarang adanya kerumunan massa.
Baca juga: Real Sociedad Vs Madrid, Sergio Ramos Diklaim Bek Terbaik Dunia Usai Cetak Rekor
Protokol itu juga mewajibkan pengecekan suhu tubuh, penggunaan masker, kewajiban cuci tangan hingga saling menjaga jarak sebagai syarat ketat di mana pun seseorang berada.
"Protokol itu berlaku juga di stadion sepak bola," kata pernyataan manajemen Dortmund.
Untuk menyiasati itu, baik Dortmund dan Sociedad menjalin kerja sama dengan perusahaan teknologi asal Jerman, G2K.
G2K menyiapkan peranti lunak bernama Situational Awareness Builder (SAB) berbentuk Kepandaian Buatan (AI).
Piranti itu akan bekerja "menembak" para suporter yang akan masuk ke stadion untuk pengecekan suhu tubuh.
Dengan AI tersebut, petugas stadion tidak perlu satu demi satu mengecek suhu tubuh para suporter.
AI akan mendeteksi para suporter itu mulai dari saat antrean.
Nantinya, AI mengeluarkan sinyal apabila ada suporter yang suhu tubuhnya di atas standard yang ditetapkan.
AI juga bisa mendeteksi penonton yang jaraknya berdekatan satu sama lain.
Data kemudian disampaikan ke petugas dan bahkan video penonton dimaksud ditayangkan di layar lebar stadion.
Dengan data itu, petugas kemudian bisa melarang suporter untuk tidak masuk ke dalam stadion.
"Tes piranti itu di Stadion Signal Iduna Park terhadap media dan staf menunjukkan akurasi hingga 98,3 persen," kata pernyataan Dortmund.
Sementara itu, tes dan uji coba AI masih dalam proses di Real Sociedad.
AI berbentuk, salah satunya, kamera sensitif tersebut akan dipasang di stadion.
Proses pemasangan di seluruh titik stadion memakan waktu dua minggu.
Adapun G2K membanderol penggunaan AI tersebut 112.000 dollar AS per laga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.