KOMPAS.com - Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Luis Rubiales, menilai La Liga selaku operator Liga Spanyol telah melakukan kesalahan tentang tes virus corona untuk pemain.
Dikutip dari situs ESPN, La Liga dikabarkan baru saja mempekerjakan tenaga medis khusus yang bisa melakukan 500 tes virus corona untuk pemain Liga Spanyol.
Tes itu dilakukan La Liga sebelum adanya status darurat nasional pandemi virus corona yang diterapkan pemerintah Spanyol, Sabtu (14/3/2020).
Menurut Luis Rubiales, La Liga seharusnya memberikan fasilitas tes untuk orang yang lebih rentan terjangkit virus corona daripada pesepak bola.
"La Liga seperti tidak paham keadaan. Seluruh warga Spanyol sudah diminta pemerintah untuk tetap berada di rumah entah itu yang positif terjangkit virus atau tidak," kata Rubiales yang dikutip dari situs ESPN.
"Jika Anda positif namun tidak mengalami gejala, Anda akan diminta melakukan isolasi mandiri. Jika ada gejala, orang itulah yang perlu mendapatkan tes, bukan pesepak bola," ujar Rubiales menambahkan.
Baca juga: Cara Pemain Liga Spanyol Habiskan Waktu Saat Masa Karantina
Espanyol menjadi tim terbaru Liga Spanyol yang mengumumkan ada pemain yang positif terjangkit virus corona.
Terdapat enam pemain dan juga seorang staff yang dinyatakan positif dengan mengalami gejala ringan.
Adapun Valencia menjadi tim Liga Spanyol dengan jumlah orang terbanyak positif terjangkit virus corona.
Lebih dari sepertiga dari jumlah pemain dan staf dinyatakan positif meskipun seluruhnya tidak mengalami gejala.
Baca juga: RFEF Beri Rekomendasi Semua Klub Liga Spanyol Hentikan Latihan
Lebih lanjut, RFEF berharap La Liga dan seluruh tim Liga Spanyol segera memberi kontribusi membantu pemerintah mengatasi pandemi virus corona.
"Seharusnya apa yang dilakukan La Liga melakukan tes sendiri itu ilegal dan dapat dihukum. Kami menilai mereka tidak menunjukkan rasa solidaritas," kata Rubiales menambahkan.
"Saya meminta semua klub yang memiliki masker, sarung tangan, atau kemampuan tes bisa segera membantu yang membutuhkan," ujar Rubiales.
Hingga saat ini, Spanyol menjadi negara Eropa dengan jumlah kasus positif virus corona terbanyak setelah Italia.
Dilansir dari situs Global Cases by John Hopkins CSSE, per Rabu (18/3/2020) malam WIB, jumlah kasus positif virus corona di Spanyol mencapai 13.910 orang.
Akibat pandemi virus corona, Liga Spanyol sudah ditunda sejak Kamis (12/3/2020) sampai 3 April mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.