Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DAS, Sistem Kemudi Baru di Mobil Balap Mercedes yang Tuai Perdebatan

Kompas.com - 22/02/2020, 12:30 WIB
Alsadad Rudi,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sesi tes pramusim Formula 1 2020 di Sirkuit Catalunya, Barcelona, meninggalkan perdebatan soal sistem kemudi baru yang dipakai tim Mercedes.

Direktur Teknis Mercedes, James Allison, menyebut sistem tersebut diberi nama Dual Axis Steering (DAS).

Penggunaan DAS oleh Mercedes terungkap melalui kamera on board yang terpasang di mobil Lewis Hamilton pada hari kedua tes, Kamis (20/2/2020).

Ketika itu, terlihat Hamilton menarik tuas setir ke arah badannya saat melibas trek lurus, dan menurunkannya kembali saat menikung.

Saat sesi wawancara pada siang harinya, Allison menyebut DAS berfungsi untuk mengatur pergerakan suspensi roda depan.

Namun, Alisson enggan memberikan penjelasan lebih detail mengenai sistem kerja hasil inovasi terbaru mereka itu.

Baca juga: Ferrari Sudah Menyerah pada Mercedes Sebelum F1 Dimulai?

“Kami memiliki sistem baru di mobil, ini adalah ide anyar dan itu hanya memperkenalkan dimensi ekstra dalam mengemudi untuk pebalap,” kata Allison, dikutip dari Motorsport.com.

"Kami berharap ini akan berguna selama tahun ini. Namun, bagaimana kami menggunakannya dan mengapa kami menggunakannya, akan kami simpan untuk diri kami sendiri," ujar Alisson.

Allison menyebut DAS tidak melanggar aturan yang ditetapkan Federasi Balap Mobil Internasional (FIA).

"Ini bukan berita untuk FIA. Kami telah berbicara dengan mereka tentang hal ini selama beberapa waktu. Peraturannya cukup jelas tentang apa yang dicegah pada sistem kemudi dan kami cukup yakin itu cocok dengan semua persyaratan itu," kata Allison.

Walau Allison punya argumen, beberapa pihak menilai penggunaan DAS bisa jadi melanggar dua pasal dalam peraturan yang diteapkan FIA.

Beberapa orang telah mengutip Pasal 10 dari regulasi teknis Formula 1 2020 yang menyatakan bahwa dua bagian berikut akan membuat sistem DAS ilegal.

Keduanya adalah:

10.2.2: Perangkat bertenaga apapun yang mampu mengubah konfigurasi atau memengaruhi kinerja bagian manapun dari sistem suspensi dinyatakan dilarang.

10.2.3: Tidak boleh ada pengaturan pada sistem suspensi saat mobil bergerak.

Kendati demikian, tak satupun dari pasal itu benar-benar melarang sistem yang dioperasikan oleh pebalap melalui setir.

Jika sistem ini dinyatakan menyalahi pasal 10.2.3,  kemudi pada roda depan juga bisa jadi melanggar karena suspensi bergerak akibat dari roda bergerak.

Di sisi lain, ada pula sebagian pihak yang mempertanyakan keamanan sistem tersebut.

Direktur Balap F1, Michael Masi, mengatakan bahwa FIA tidak akan pernah membiarkan penggunaan perangkat yang bisa membahayakan keselamatan.

Baca juga: Dekade Kelam Ferrari Sepanjang 2010-2019

DAS diketahui sudah menjalani uji tabrak akhir 2019 lalu.

"Saya pikir dari perspektif FIA, keselamatan adalah elemen nomor satu," katanya kepada Motorsport.com.

"Jadi tidak ada yang perlu diragukan dari sisi keamanannya. Yakinlah bahwa itu adalah prioritas tertinggi dari kami," ujar Masi.

Lewis Hamilton dengan rambut gimbal- Lewis Hamilton dengan rambut gimbal

Pernyataan yang dilontarkan Masi senada dengan yang diucapkan para petinggi dari tim-tim rival Mercedes sendiri.

Direktur Olahraga Renault, Alan Permane, berpendapat bahwa tidak ada tim di F1 yang akan menggunakan perangkat yang bisa membahayakan pebalap.

"Kita tidak bisa berspekulasi tentang seberapa amannya jika para pengemudi menjaga kedua tangannya di setir," katanya.

"Masalahnya adalah orang-orang khawatir tentang pebalap yang mengemudi dengan satu tangan, terutama di tikungan dengan kecepatan tinggi," ujar dia.

Baca juga: Dunia Balap Jerman Perlahan Tinggalkan F1 dan Berpaling ke Formula E

Meskipun FIA menyatakan DAS tidak melanggar peraturan, perangkat tersebut pada akhirnya tak diizinkan untuk musim 2021.

Namun, Mercedes masih bisa menggunakannya untuk musim 2020.

Ditanya mengapa FIA membuat langkah itu, Masi menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.

"Saya pikir Anda sangat bijaksana dalam memperhatikan perubahan peraturan 2021," katanya.

"Kita akan melihat apa yang bisa dihasilkan oleh tim di dalam batas-batas peraturan yang dibuat untuk tahun 2021," pungkas Masi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Have Mercedes changed the game with their Dual Axis Steering system? . #F1 #Formula1 #Mercedes #F1Testing

A post shared by FORMULA 1® (@f1) on Feb 20, 2020 at 11:32pm PST

Selaku pebalap yang menggunakan, Hamilton mengaku tidak ada satupun masalah yang dirasakannya dari DAS.

“Bagi saya sangat menggembirakan melihat tim saya terus berinovasi dan tetap terdepan dalam balapan. Saya pikir itu tergantung pada pemikiran hebat dalam tim dan semoga itu akan bermanfaat bagi kita," ucap pebalap Inggris itu.

Tes pramusim pertama Formula 1 musim 2020 di Sirkuit Catalunya, telah rampung.

Hasilnya, duo Mercedes jadi yang terdepan.

Berdasarkan catatan waktu kombinasi selama tiga hari tes, Hamilton menempati peringkat kedua.

Adapun peringkat pertama ditempati rekan setimnya, Vallteri Bottas.

Tes pramusim F1 akan kembali berlanjut pada 26-28 Februari mendatang.

Lokasi tes kedua masih berlangsung di Catalunya.

Tes kedua menjadi tes pramusim terakhir sebelum F1 musim 2020 dimulai dari seri pertama di Australia, 15 Maret mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com