Luca Toni, Penyerang Murni Terakhir yang Pernah Membela Die Bayern

Kompas.com - 29/01/2020, 14:00 WIB
Kevin Topan Kristianto,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

Sumber Bundesliga

KOMPAS.com - Penyerang murni nomor 9 di era sepak bola modern seperti sekarang ini sudah mulai ditinggalkan.

Seorang pemain depan di era sepak bola modern harus bisa beradaptasi dengan kebutuhan permainan yang sudah semakin dinamis.

Contohnya adalah penyerang asal Kroasia, Mario Mandzukic. Selama masih di Juventus, ia rela diturunkan menjadi pemain sayap.

Begitu pun, penyerang seperti Mario Goetze dan Timo Werner yang bisa beroperasi di antara lini.

Namun, penyerang nomor 9 sejati asal Italia, Luca Toni, berbeda.

Baca juga: Top Skor Bundesliga - Keran Gol Terhenti, Werner Gagal Salip Lewandowski

Sebagai pemain bernomor 9 murni, karakter bermain Toni memang sangat berbahaya bagi lawan-lawannya.

Meski tidak lincah seperti penyerang lainnya, ia memiliki dua kaki yang bisa mencetak gol, andal dalam duel udara, memiliki postur yang tinggi dan kuat, agresif dan bebahaya di area kotak penalti lawan.

Bahkan legenda Bayern Muenchen, Franz Beckenbauer mengungkapkan bahwa Luca Toni adalah jaminan pundi-pundi gol.

Oleh sebab itu, Bayern Muenchen tertarik untuk membawanya ke Allianz Arena dan akhirnya terealisasi pada transfer musim panas 2007.

Die Bayern - julukan Bayern Muenchen - mendatangkan Luca Toni dari Fiorentina karena penyerang tersebut seorang penyerang haus gol yang efektif di depan gawang.

Bersama Fiorentina, Luca Toni mencatatkan 99 penampilan dengan koleksi 57 gol dan 9 assists.

Selain itu, penyerang kebanggan Italia yang sempat dipanggil "Padron Toni" ini merupakan salah satu sosok berpengaruh terhadap panasnya aura kompetisi Serie A musim 2005/06.

Penampilannya bersama La Viola - julukan Fiorentina - menjadikannya top skorer Serie A di akhir musim dengan menyumbangkan 31 gol dan Fiorentna menempati peringkat 4 klasemen akhir Seri A, meski akhirnya dianulir akibat kasus Calciopoli.

Setelah bergabung dengan Bayern Muenchen, Luca Toni mencatatkan statistik mengesankan dengan raihan 38 gol dari 60 penampilan selama empat tahun di kubu Bavaria tersebut.

Baca juga: Duel Pemuncak Top Skor Bundesliga, Timo Werner Tantang Lewandowski

Sebelum Luca Toni memutuskan pensiun pada tahun 2016 lalu bersama Hellas Verona, media di Italia tanpa ragu menyebutnya sebagai "The Last Great Italian Centre Foward".

Selain itu, Luca Toni juga pernah meraih berbagai gelar individu, seperti sepatu emas Serie B (2003/04), dua sepatu emas Serie A 2005/06, 2014/15), satu Torjaegerkanone Bundesliga (2007/08), satu sepatu emas Piala UEFA (2007/08) dan satu sepatu emas Eropa (2005/06).

Lebih mengagumkannya lagi, sepatu emas Serie A yang kedua diperolehnya pada usia 38 tahun bersama Hellas Verona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Timnas Indonesia
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com