Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zlatan Ibrahimovic, Pencetak Gol di 4 Dekade Berbeda

Kompas.com - 15/01/2020, 06:00 WIB
Alsadad Rudi,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com - Gol yang dicetak Zlatan Ibrahimovic ke gawang Cagliari pekan lalu, menandai tonggak sejarah penting dalam kariernya.

Laga Cagliari vs AC Milan berlangsung pada pekan ke-19 Serie A Liga Italia, 11 Januari kemarin.

Pertandingan tersebut dimenangkan Milan dengan skor 2-0. Ibra mencetak gol kedua bagi Il Rossoneri.

Gol tersebut menjadikan Ibrahimovic sebagai pemain yang sanggup mencetak gol di empat dekade berbeda, masing-masing di era 1990-an, era 2000-an, era 2010-an, dan era 2020.

Pada usia yang sudah menginjak 38 tahun, Ibra memang tercatat jadi salah satu pemain gaek yang masih produktif.

Dalam sejarah kariernya, Ibra mencetak gol pertama di karier profesionalnya pada tanggal 30 Oktober 1999.

Ketika itu, ia masih membela Malmo, klub yang berkompetisi di negara kelahirannya, Swedia.

Sejak saat itu, ia terus menikmati karier yang produktif. Hampir 20 tahun berlalu, total sudah 475 gol yang disarangkannya ke gawang lawan.

Tak cuma itu, Ibra juga telah bermain di sembilan klub berbeda di enam negara.

Baca juga: Cagliari Vs AC Milan, Janji Pioli Soal Zlatan Ibrahimovic

Ia sudah pernah tampil di Liga Swedia, Belanda, Italia, Perancis, Inggris dan bahkan Amerika Serikat.

Antara 2001 dan 2004, ia mencetak 48 kali untuk Ajax sebelum melangkah ke jenjang yang lebih tinggi bermain di Liga Italia.

Di Italia, Ibra pernah dua musim memperkuat Juventus dan mencetak 26 gol.

Setelah itu, ia kemudian pindah ke Inter Milan dan mencetak 66 gol selama tiga musim.

Ibra sempat ke Barcelona pada 2009, tetapi hanya bertahan selama satu musim dengan raihan 22 gol.

Bergabung ke Barcelona bisa dibilang menjadi masa kelam dalam kariernya.

Jarangnya kesempatan bermain membuat Ibra tak bisa menunjukan potensinya.

Setelah itu, ia pindah ke Milan untuk pertama kalinya pada 2010. Pada awalnya, Ibra ke Milan dengan status pinjaman.

Di Milan, ia menghabiskan tiga musim dan mencetak 56 gol dari 85 pertandingan.

Sampai akhirnya pada 2012, Ibra membuat keputusan mengejutkan dengan pindah ke Paris Saint-Germain. 

Di Perancis, ia menikmati masa-masa paling produktif dalam karirnya, yakni mencetak 156 gol dalam 180 penampilan.

Setelah empat musim di PSG, pada 2016, Ibra mencoba peruntungannya di Inggris dengan bergabung bersama Manchester United.

Pindah ke Manchester United yang sedang hancur dan berupaya bangkit, Ibra masih mampu mencetak 29 kali dalam 53 pertandingan.

Pada 2018 ia pindah ke Amerika Serikat, dan mencetak 53 kali dua musim untuk LA Galaxy, sebelum akhirnya pindah kembali ke Eropa.

Dalam sebuah kesempatan belum lama ini, Ibra sempat mengaku memiliki banyak tawaran dari klub dibanding saat dirinya berusia 28 tahun.

Baca juga: Ibrahimovic, Pemain Tertua Ke-5 yang Cetak Gol untuk AC Milan di Liga Italia

Pada akhirnya, ia memilih Milan. Sebab, klub itulah yang dianggapnya berjasa menyelamatkan kariernya setelah terpuruk di Barcelona.

Ibra akan bermain untuk Milan hingga akhir musim ini.

"Saya merasakan harapan, saya memiliki hubungan yang baik dengan para penggemar. 50 persen dari apa yang kita lakukan adalah milik mereka, lebih mudah untuk melakukan sesuatu (dengan Milan)," kata dia dikutip dari Football Italia.

“Setelah pertandingan terakhir saya bersama LA Galaxy, (Paolo) Maldini memanggil saya. Kami berbicara tentang perasaan saya, serta beberapa hal umum," ucap Ibra.

“Itu bukan keputusan yang sulit. Pada 2012 saya pergi tanpa restu, tetapi situasinya seperti itu dan tidak ada yang bisa saya lakukan. Milan memberi saya kembali kebahagiaan saya untuk bermain sepak bola setelah dari Barcelona. Saya datang ke sini untuk memperbaiki keadaan," pungkas legenda hidup sepak bola Swedia itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com