Terima kasih pelatih dan teman-teman pemain semua. Khusus bobotoh, baik yang datang maupun tidak, saya ucapkan terima kasih banyak. Tanpa kalian saya bukan apa-apa," kata Hariono.
Dari lubuk hatinya yang terdalam, Hariono sebenarnya ingin terus membela Persib sampai pensiun.
Akan tetapi, takdir berkata lain, karena dirinya tidak masuk dalam skema permainan Persib musim depan.
"Saya sebenarnya ingin pensiun di Persib. Tetapi pelatih tidak ingin saya di sini. Saya mengalah, dan pergi dari tim ini. Apalah arti nama demi lambang di dada," ucap Hariono.
Sementara itu, Supardi mengungkapkan bahwa ini tak hanya menjadi momen emosional bagi Hariono, tetapi juga seluruh elemen di tim Persib.
Supardi pun menilai Hariono layak mendapatkan pesta perpisahan seperti itu. Sebab, Hariono sudah memberikan banyak kontribusi bagi Maung Bandung.
Selama 11 tahun kariernya di Persib, Hariono sudah mempersembahkan empat gelar juara. Paling prestisius tentunya gelar juara Liga Super Indonesia (LSI) 2014.
Baca juga: VIDEO - Gol Penalti Jadi Kado Perpisahan Hariono untuk Persib Bandung
"Ketika saya masuk sini, Hariono sudah menjadi legenda di sini, jadi kebersamaan bersama Hariono sangat erat. Ya, kami pernah terpuruk, kami pernah dipuja, semuanya pernah kami rasakan," kata Supardi.
"Saya mengenal beliau sosok yang baik, orangnya respek ke pemain dan ke teman-temannya, dan yang paling penting dia pendiam, enggak banyak omong," ucap dia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan