KOMPAS.com - Leicester City kembali dijagokan untuk mengulang sukses 2015-2016 kala mereka menjadi juara Liga Inggris.
Situs pembanding bursa-bursa rumah judi di Inggris, Oddschecker, mencatat bahwa ada arus deras taruhan yang memasang Leicester sebagai juara Premier League setelah The Foxes menjungkalkan Southampton 9-0 pada Jumat (25/10/2019) malam.
Bursa pada awal musim ini menjagokan Leicester 500/1 untuk menjadi juara Liga Inggris.
Artinya, apabila ada yang bertaruh 10 pounds (Rp 180.000) pada awal musim dan Leicester benar juara, ia akan menerima 5.000 pounds (Rp 90 juta).
Baca juga: Tiga Pemain Arsenal Jenguk Granit Xhaka Setelah Ia Dihujat Suporter
Namun, pengali itu kian menciut seiring dengan penampilan impresif Leicester. Kini, Oddschecker mencatat bahwa ada delapan rumah taruhan yang memangkas bursa Leicester juara menjadi hanya 50/1.
Leicester kini menjadi klub ketiga terfavorit untuk menjuarai Liga Inggris. Mereka hanya kalah dari Liverpool dan Manchester City.
Selain itu, para bandar juga kian menurunkan bursa Leicester untuk finis di empat besar dengan mayoritas dari mereka tampak yakin bahwa pasukan Brendan Rodgers bakal kembali ke Liga Champions musim depan.
Kemenangan besar 9-0 Leicester di markas Southampton merupakan kemenangan terbesar sepanjang sejarah Premier League.
Tak hanya itu, sembilan gol pada satu laga tersebut menambah pundi-pundi gol mereka musim ini menjadi 25 gol.
Jumlah itu melebihi catatan pemimpin klasemen, Liverpool, yang mencatatkan 23 gol dan juga memastikan Jonny Evans cs menjadi tim yang paling sedikit kebobolan dengan 8 gol, sama dengan Liverpool.
Baca juga: 5 Hal Menarik dari Pertandingan Liverpool Vs Tottenham
Jamie Vardy menjadi top skor sementara Liga Inggris dengan torehan 9 gol dan Leicester punya persentase konversi peluang terbaik yakni 17,5 persen.
"Mereka kini menemukan momentum yang terakhir kita lihat bersama Claudio Ranieri pada musim Leicester menjadi juara Liga Inggris, tak mengherankan apabila banyak yang menjagokan pasukan Brendan Rodgers untuk kembali ke masa-masa kejayaan," ujar wakil dari Oddschecker, Callum Wilson, seperti dikutip dari Leicester Mercury.
"Liverpool serta Manchester City masih menjadi favorit, jadi kans Leicester untuk juara tetap tidak besar tetapi orang-orang mengatakan hal sama pada awal 2015-2016," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.