Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beasiswa bagi Atlet Berprestasi Penting, Ini Alasannya

Kompas.com - 21/08/2019, 17:05 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberian beasiswa bagi atlet berprestasi adalah hal penting.

Salah satunya untuk membentuk karakter seseorang menjadi lebih matang.

"Kalau di luar negeri, beasiswa untuk atlet berprestasi sudah ada," kata Ketua Yayasan Alumni Peduli Institut Pertanian Bogor (YAPI) Heri Sunaryadi menjawab pertanyaan Kompas.com, Rabu (21/8/2019).

Yang jago olahraga lalu dapat beasiswa," imbuhnya.

Sebelumnya, sejak Maret 2019, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir sudah mengumumkan bahwa pemerintah, sepanjang 2019, menyiapkan dana Rp 4,7 triliun untuk beasiswa.

Pos pendanaan itu menyangkut beasiswa dari mulai atlet berprestasi, difabel, hingga bidikmisi.

Pelari Indonesia Daniela Elim melakukan selebrasi saat menyentuh garis finis pada final Lari Estafet 4x100 meter Putri Atletik ASEAN Schools Games ke-11 Tahun 2019 di GOR Tri Lomba Juang, Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/7/2019). Tim pelari putri Indonesia berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 46.83 detik disusul tim pelari Thailand dengan medali perak (47.20 detik) dan tim pelari Malaysia dengan medali perunggu (47.73 detik).ANTARA FOTO/AJI STYAWAN Pelari Indonesia Daniela Elim melakukan selebrasi saat menyentuh garis finis pada final Lari Estafet 4x100 meter Putri Atletik ASEAN Schools Games ke-11 Tahun 2019 di GOR Tri Lomba Juang, Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/7/2019). Tim pelari putri Indonesia berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 46.83 detik disusul tim pelari Thailand dengan medali perak (47.20 detik) dan tim pelari Malaysia dengan medali perunggu (47.73 detik).

Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan yang diberikan kepada calon mahasiswa baru yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi dan juga berpotensi baik secara akademik.

Tujuan pemberian beasiswa bagi atlet berprestasi, kata Nasir, sudah barang tentu untuk menciptakan bibit-bibit unggul di bidang olahraga.

Tim pelari Indonesia Riyan Adi (kiri), Adith Rico Pradana (kedua kiri), Adith Richi Pradana (kedua kanan) dan Izrak Udjulu (kanan) menghormat kepada bendera Merah Putih saat upacara penyerahan medali final Lari Estafet 4x100 meter Putra Atletik ASEAN Schools Games ke-11 Tahun 2019 di GOR Tri Lomba Juang, Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/7/2019). Tim pelari putra Indonesia berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 41.13 detik disusul tim pelari Malaysia dengan medali perak (41.35 detik) dan tim pelari Thailand dengan medali perunggu (41.73 detik).ANTARA FOTO/AJI STYAWAN Tim pelari Indonesia Riyan Adi (kiri), Adith Rico Pradana (kedua kiri), Adith Richi Pradana (kedua kanan) dan Izrak Udjulu (kanan) menghormat kepada bendera Merah Putih saat upacara penyerahan medali final Lari Estafet 4x100 meter Putra Atletik ASEAN Schools Games ke-11 Tahun 2019 di GOR Tri Lomba Juang, Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/7/2019). Tim pelari putra Indonesia berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 41.13 detik disusul tim pelari Malaysia dengan medali perak (41.35 detik) dan tim pelari Thailand dengan medali perunggu (41.73 detik).

Nasir mengatakan untuk para atlet, ukurannya adalah jumlah medali yang didapatkan.

"Juga, medali apa yang didapatkan oleh mahasiswa tersebut," katanya.

Nasir juga mengatakan ada 12 kampus Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang sebelumnya bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidika (IKIP) yang bakal menjadi sasaran beasiswa atlet berprestasi.

Pada setiap kampus, tersedia 20 beasiswa.

Jika di total, akan ada 240 mahasiswa atlet berprestasi yang diganjar beasiswa dimaksud.

Baru

Ketua Yayasan Alumni Peduli Institut Pertanian Bogor (YAPI) Heri SunaryadiKompas.com/Josephus Primus Ketua Yayasan Alumni Peduli Institut Pertanian Bogor (YAPI) Heri Sunaryadi

Sementara itu, Heri Sunaryadi menjelaskan, pihaknya memberikan beasiswa bagi mahasiswa baru IPB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com