Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penarikan Pemain ke Timnas, Klub IBL Diharapkan Bersikap Bijak

Kompas.com - 19/08/2019, 08:00 WIB
Nugyasa Laksamana,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) Danny Kosasih mengharapkan semua pihak bersikap bijaksana terkait pemanggilan pemain ke tim nasional.

Sebelumnya, dunia basket Indonesia dibuat heboh dengan keputusan mundurnya Stapac Jakarta dari Indonesian Basketball League (IBL) musim 2019-2020.

Stapac yang merupakan klub juara bertahan IBL memutuskan mundur karena sebagian besar pemain mereka dipanggil ke timnas untuk proyeksi FIBA World Cup 2023.

Baca juga: Stapac Jakarta Buka Kemungkinan Mundur dari IBL 2019-2020

Berdasarkan rencana, para pebasket Indonesia yang masuk timnas akan menjalani pemusatan latihan minimal dua tahun.

Danny Kosasih selaku ketua induk organisasi bola basket di Indonesia pun berharap semua tim IBL bisa bijaksana demi kesuksesan timnas di ajang dunia.

"Saya berharap semua pihak dapat memikirkan kepentingan prestasi basket nasional, mari kita diskusikan dan mencari jalan yang terbaik bagi semua pihak," ujar Danny.

"Program timnas menuju 2023 tidak lepas dari pantauan FIBA yang sangat concern akan kualitas timnas Indonesia agar layak berkompetisi di kejuaraan dunia 2023," tutur dia.

Indonesia sendiri menjadi salah satu dari tiga tuan rumah penyelenggara FIBA World Cup 2023 selain Jepang dan Filipina.

Demi lolos ke FIBA World Cup 2023, timnas Indonesia harus lolos ke FIBA Asia Cup 2021 dan menduduki posisi 10 besar Asia.

Tentu bukan hal yang mudah bagi Indonesia untuk bisa menduduki posisi 10 besar Asia. 

FIBA pun meminta agar timnas basket Indonesia menjalankan program latihan yang dipimpin oleh pelatih kaliber dunia untuk membentuk tim terbaik.

Para pemain terbaik ini diharapkan dapat mengikuti program latihan dan mengikuti kompetisi berstandar tinggi.

Sisa waktu persiapannya pun terbilang sedikit karena kualifikasi FIBA Asia Cup akan dimulai pada Februari 2020.

Ketua tim nasional PP Perbasi, Syailendra Bakrie, menyampaikan bahwa pihaknya harus menyiapkan pemusatan latihan jangka panjang untuk lolos kualifikasi FIBA Asia Cup 2020.

"Kami harus mengumpulkan pemain terbaik Indonesia dalam pelatnas jangka panjang karena waktu persiapan timnas sangat pendek, kurang dari 6 bulan," ucap Syailendra.

"Kami sudah proyeksikan timnas akan bermain dalam 1 tim di beberapa kejuaraan internasional dan kompetisi IBL."

PP Perbasi sendiri sudah menginisasi pertemuan dengan pemilik klub IBL dan juga manajemen IBL agar persiapan timnas didukung oleh IBL dan semua klub.

Bagaimanapun, hampir semua pemain nasional berasal dari klub-klub IBL. Sementara itu, final long list masih akan difinalisasi oleh pelatih Rajko Toroman pada akhir Agustus ini.

"Kami menyerahkan pemilihan pemain sepenuhnya kepada coach Rajiko Toroman untuk membentuk timnas terbaik, tanpa intervensi dari pihak mana pun," ucap Syailendra.

Mengingat masih berjalannya proses seleksi timnas, pihak Perbasi berharap agar klub tidak terburu buru mengambil keputusan.

PP Perbasi pun berjanji akan selalu mencoba mencari win win solution untuk seluruh klub dan pemain.

Sejak sebulan di bawah besutan Rajiko Toroman, timnas basket Indonesia sudah menjadi lebih kompetitif dalam kompetisi Elang Cup beberapa waktu lalu.

Kinerja Timnas sudah mengalami peningkatan, melawan tim yang diperkuat mayoritas pemain internasional berkualitas, mereka bisa bersaing dan menempati posisi ke-3.

Baca juga: Jadwal Liga 1 2019 Hari Ini, Ada Arema FC Vs Barito Putera

Pada pekan yang akan datang, Toroman akan memanggil 19 pemain yang tidak memperkuat timnas di Elang Cup dan membandingkannya dengan pemain nasional sebelumnya untuk menentukan long list pemain nasional.

Dari long list itu, para pemain akan didaftarkan untuk tampil pada SEA Games 2019 dan kualifikasi FIBA Asia Cup 2021.

Tak hanya itu, PP Perbasi juga berencana melakukan naturalisasi pemain asing untuk memperkuat kedalaman skuad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com