MALANG, KOMPAS.com - Kekecewaan Madura United pada kepemimpinan wasit Adi Riyanto yang memimpin pertandingan saat lawan Bhayangkara FC terus berlanjut.
Manajer Madura United, Haruno Soemitro, menegaskan perubahan sepak bola Indonesia tak hanya dari klub atau suporter namun standar wasit juga harus ditingkatkan.
"Kalau memang kita ingin sepak bola bersih dari semua persoalan bukan hanya klub dan suporter. Namun standar standar perwasitan harus jadi konsen perbaikan juga," ucapnya.
Dia menyebut keputusan Adi Riyanto yang menganulir gol Beto Goncalves ke gawang Bhayangkara FC adalah keputusan yang fatal.
"Kita tak menyesali hasil imbang 1-1. Bukan soal itu tapi perbuatan wasit itu fatal sangat fatal," ungkapnya.
Karena itulah, Haruna ingin PSSI bisa menemukan solusi dengan mendeteksi wasit yang salah mengambil keputusan karena sengaja atau tidak mampu.
"PSSI bisa membuka semuanya punya instrumen menilai bahwa perbuatan wasit atas kesengajaan dia atau ketidakmampuan," katanya.
Baca juga: Jelang MotoGP Austria 2019, Lorenzo Diisukan Bakal Kembali ke Ducati
Menurut Haruna, wasit bisa dilatih lagi jika tak mampu.
Namun bila sengaja akan memenangkan tim tertentu maka menurut Haruna harus diinvestigasi.
"Kalau tidak mampu bisa ditraining lagi tapi kalau ingin memenangkan sebuah tim harus diinvestigasi. Tapi hingga sekarang kan tak ada instrumen yang bisa membuktikan itu," ungkapnya.
Sebelumnya, Madura United sudah melaporkan wasit Adi Riyanto kepada PSSI.
Mereka menilai wasit melakukan kesalahan fatal dengan menganulir gol Beto karena terlebih dulu terjadi pelanggaran kepada Engelberd Sani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.