KOMPAS.com - Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) sepertinya mulai menemukan sejumlah atlet tunggal putra yang diproyeksikan menjadi pengganti Lee Chong Wei.
Sebelumnya, pelatih tunggal putra nasional Malaysia, Misbun Sidek, memprediksikan bahwa Lim Chong King berpeluang menjadi "The Next Lee Chong Wei".
Prediksi yang diutarakan Misbun Sidek tak terlepas dari gaya bermain Lim Chong King yang dinilai punya kemiripan mirip dengan Lee Chong Wei.
Lim pun memberikan respons terkait pujian setinggi langit dari Sidek.
Baca juga: Jeda Panjang Jelang Indonesia Open Bukan Kendala bagi Kevin Sanjaya
Dilansir BolaSport.com dari NST, Lim mengaku tersanjung, tetapi enggan merasa jemawa.
Terlebih lagi, dia bukanlah satu-satunya pemain tunggal putra junior yang mendapat promosi ke level senior pada awal tahun ini.
Selain Lim Chong King, BAM juga mempromosikan Ng Tze Yong dan Aidil Sholeh Ali Sadikin.
"Saya termotivasi untuk berlatih lebih keras daripada sebelumnya. Saya juga bertekad untuk berusaha yang terbaik agar pelatih (Misbun Sidek) tidak kecewa," kata Lim.
"Meski begitu, saya juga tidak boleh terlena. Dibandingkan dengan Lee Chong Wei merupakan suatu kehormatan," ucap dia.
"Dia (Lee Chong Wei) adalah legenda dan saya baru memulai karier. Masih ada perjalanan panjang dan jika ingin mendekati pencapaian Lee Chong Wei, saya akan perlu berlatih lebih keras," tutur Lim.
#NSTsports: Although the 19-year-old failed to get past the semi-finals, it was good enough for #MisbunSidek to compare him to #LeeChongWei.https://t.co/DFzj78E9hh#Badminton #LimChongKing
— New Straits Times (@NST_Online) 26 Juni 2019
Lee Chong Wei memutuskan pensiun setelah tak mendapatkan rekomendasi dari dokternya untuk kembali berkompetisi pasca-sembuh dari kanker hidung stadium awal.
Padahal, sang atlet sudah melakukan perawatan di Taiwan dan kembali ke Malaysia pada Oktober tahun lalu.
Selama 19 tahun berkarier, Lee berhasil meraih 69 gelar juara, termasuk empat titel All England Open dan 12 gelar Malaysia Open.
Namun, Lee hanya bisa meraih medali perak pada kompetisi besar, yakni kejuaraan dunia dan Olimpiade.
Pada tiga edisi Olimpiade terakhir, Beijing 2008, London 2012, dan Rio 2016, Lee terpaksa puas menjadi runner-up.