Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transparansi, Teladan dari Piala Presiden untuk Sepak Bola Indonesia

Kompas.com - 13/04/2019, 07:45 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

KOMPAS.com - Gelaran turnamen sepak bola Piala Presiden 2019 resmi berakhir pada Jumat (12/4/2019) malam. Ajang pramusim yang berlangsung dari 2 Maret hingga 12 April 2019 itu melahirkan Arema FC sebagai sang kampiun.

Dalam laga final yang berlangsung dengan format kandang-tandang, secara keseluruhan Singo Edan, julukan Arema FC, menang agregat atas lawannya, Persebaya Surabaya, dengan skor 4-2.

Pada laga final leg pertama di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Arema FC berhasil menahan imbang Bajul Ijo, julukan Persebaya, dengan skor 2-2, sedangkan saat berlaga di kandang, Stadion Kanjuruhan, Malang, Arema menang dengan dengan skor 2-0 sehingga berhak atas gelar juara.

Bicara soal Piala Presiden 2019, gelarannya boleh saja usai, tetapi nilai-nilainya tetap bisa dikenang. Satu di antaranya adalah soal transparansi keuangan, selain tentang menjaga fair play, bersih dari pengaturan skor, dan mendorong ekonomi kerakyatan.

Transparan itu bermakna nyata, jelas, dan terbuka. Hal ini pulalah yang menjadi komitmen dari penyelenggara Piala Presiden 2019, dalam hal ini PSSI lewat Organizing Committee (OC) di bawah pengawasan dan arahan dari Steering Committee (SC).

Terkait transparansi, Ketua Steering Committee Maruarar Sirait mengaku bahwa dia mendapat pesan langsung dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk bisa menerapkan nilai keterbukaan alias tranparansi keuangan dalam penyelenggaraan Piala Presiden 2019.

"Bapak Presiden selalu berpesan, Piala Presiden harus menjaga transparansi, harus diaudit, fair play, dan tak ada pengaturan skor, apalagi saat ini sedang marak pemberantasan mafia sepak bola," kata Maruarar, Rabu (10/4/2019).

Sebelum Piala Presiden 2019 digelar, dunia persepakbolaan nasional memang sempat diramaikan dengan kasus dugaan pengaturan skor. Kepolisian, di bawah arahan dari Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, pun telah membentuk Satgas Antimafia Bola untuk mengusut kasus itu.

Sejauh ini, tim Satgas Antimafia Bola telah menetapkan 11 orang tersangka, termasuk Ketua Umum PSSI (nonaktif) Joko Driyono.

Karena itulah, menjadi hal yang wajar apabila muncul tekad agar gelaran Piala Presiden bisa menjadi oase di tengah masalah-masalah persepakbolaan Tanah Air, salah satunya lewat asas transparansi tersebut.

SC Piala Presiden 2019 saat melakukan pertemuan terkait persiapan penyelenggaraan Piala Presiden 2019.Dok. PSSI SC Piala Presiden 2019 saat melakukan pertemuan terkait persiapan penyelenggaraan Piala Presiden 2019.

Upaya nyata transparansi

Maruarar Sirait pun menyatakan bahwa Piala Presiden 2019 digelar tanpa uang negara. Dia mengatakan bahwa seluruh pendanaan murni bersumber dari swasta dan sponsor.

"Kita buktikan industri sepak bola Indonesia kalau transparan dan bersih, sponsor juga berbondong-bondong untuk memberikan sponsornya dalam turnamen ini. Tanpa uang negara, Piala Presiden dapat terselenggara dengan baik," ucap sosok yang biasa disapa Ara tersebut saat momen pembukaan turnamen di Stadion Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (2/3/2019).

Tindak nyata terkait keterbukaan pun dilakukan. Mudahnya atau sederhananya, Anda yang rajin menyaksikan pertandingan Piala Presiden mungkin terbiasa mendengar soal laporan berapa jumlah tiket yang terjual, jumlah penonton, dan jumlah pedagang asongan dalam suatu laga.

Misalnya, pada babak penyisihan di Grup A yang dihelat di Stadion Jalak Harupat, Bandung, total 55.855 tiket dari tiga hari penyelenggaran laku terjual dalam grup yang dihuni Persib, Persebaya, Perseru, dan Tira-Persikabo itu, seperti dikutip dari situs resmi PSSI.

Laga kedua menjadi hari terpadat selama Piala Presiden 2019 di Bandung. Bagaimana tidak, sebanyak 26.978 tiket ludes terjual pada laga antara Persib vs Persebaya di Stadion Si Jalak Harupat yang berkapasitas 28.000 penonton.

Selain itu, berdasarkan data yang selalu diumumkan pada menit ke-75 di tiap pertandingan, terhitung ada 1.328 unit pedagang dari total tiga hari penyelenggaraan Piala Presiden di Bandung.

Begitulah. Penonton, baik di layar kaca maupun yang datang ke stadion, akan mendapat laporan terkait jumlah penonton, pendapatan, dan pedagang dari laga yang berlangsung.

Ketua Steering Committee Piala Presiden Maruarar Sirait (kiri) bersama Partner PWC Indonesia, Lok Budianto (tengah), dalam Managers Meeting Piala Presiden 2019.Dok . PSSI Ketua Steering Committee Piala Presiden Maruarar Sirait (kiri) bersama Partner PWC Indonesia, Lok Budianto (tengah), dalam Managers Meeting Piala Presiden 2019.

Langkah konkret bermitra dengan PWC

Tekad untuk mewujudkan transparansi keuangan pun tak main-main. Steering Committee (SC) Piala Presiden pun bekerja sama dengan perusahaan auditor profesional firm, Pricewaterhouse Coopers (PWC) Indonesia, untuk mewujudkan keterbukaan tersebut.

Dalam hal ini, laporan penerimaan dan pengeluaran kas Piala Presiden selalu diawasi dan diaudit oleh PWC, yang sudah empat kali edisi (2015, 2017, 2018, dan 2019) menjadi auditor keuangan dari ajang pramusim itu.

"PWC mengaudit laporan penerimaan dan pengeluaran kas Piala Presiden sejak edisi tahun 2015, 2017, 2018, dan sekarang 2019," kata Lok Budianto, Partner PWC Indonesia, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/4/2019).

"Kami mengaudit laporan penerimaan dan pengeluaran kas, termasuk di dalamnya saldo kas akhir Piala Presiden, beserta penjelasannya," ucapnya.

Dalam praktiknya, PWC fokus mengaudit laporan penerimaan dan pengeluaran kas Piala Presiden, termasuk pengecekan ke bukti pendukung pengeluaran dan penerimaan kas, pengecekan perjanjian-perjanjian dan/atau surat-surat keputusan, dan melakukan konfirmasi ke bank.

"Perlu diketahui, ruang lingkup audit PWC di Piala Presiden adalah audit terhadap laporan penerimaan dan pengeluaran kas. Hal-hal yang bersifat operasional, yang tidak berkaitan dengan pengeluaran dan penerimaan kas, tidak termasuk dalam lingkup audit," kata Lok Budianto.

"Kami melakukan pengecekan bukti pendukung pengeluaran dan penerimaan kas, termasuk pengecekan perjanjian-perjanjian dan/atau surat-surat keputusan. Kami juga melakukan konfirmasi ke bank, untuk mengonfirmasikan saldo account Piala Presiden. Perlu diketahui, bahwa penghasilan dari penjualan tiket di Piala Presiden 2019 adalah pendapatan klub tuan rumah, bukan sebagai pendapatan Piala Presiden," ucapnya.

Selain itu, dana-dana dari pihak swasta dan sponsor pun tak lepas dari audit dan pengawasan PWC. Auditor keuangan profesional itu pun menyebut tolok ukur bagaimana suatu turnamen sepak bola dapat dikatakan memenuhi unsur transparansi keuangan.

"Tergantung siapa penyelengara turnamen, dari mana dana penyelengaraan dan siapa stakeholder atau pemangku kepentingan dari turnamen tersebut," ucap Lok Budianto.

"Tolok ukurnya adalah jika diminta oleh stakeholder atau pemangku kepentingan, pengelola turnamen dapat mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan kompetisi tersebut," tuturnya.

Lalu, bagaimana dengan hasil audit penyelenggaraan Piala Presiden edisi sebelumnya?

"Hasil audit atas laporan penerimaan dan pengeluaran kas Piala Presiden untuk penyelenggaraan tiga tahun terakhir adalah wajar dalam semua hal yang material, sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dibuat untuk Piala Presiden," tutur Lok, yang juga mengatakan PWC melakukan audit secara pro-bono untuk memberikan kontribusi bagi persepakbolaan Indonesia.

Pemain Arema FC mengangkat Piala merayakan gelar juara Piala Presiden 2019 di Stadioan Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019). Arema FC berhasil meraih gelar juara setelah mengalahkan tamunya Persebaya Surabaya dengan skor 2-0 pada filal Leg 2. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/pd.BUDI CANDRA SETYA/Antara Pemain Arema FC mengangkat Piala merayakan gelar juara Piala Presiden 2019 di Stadioan Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019). Arema FC berhasil meraih gelar juara setelah mengalahkan tamunya Persebaya Surabaya dengan skor 2-0 pada filal Leg 2. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/pd.

Teladan positif Piala Presiden

Malam tadi, mungkin hingga sekarang, publik Malang, Jawa Timur, berpesta merayakan keberhasilan Arema FC menjadi juara Piala Presiden 2019. Diguyur dengan total hadiah Rp 3,5 miliar, naik dari sebelumnya Rp 3,3 miliar bagi sang juara, Singo Edan seolah mendapat "imbalan" yang pas setelah melalui perjuangan selama ini.

Namun, sejatinya, di luar dari keberhasilan sebuah klub, ada pula hal lain yang patut diapresiasi, yakni keberhasilan jalannya turnamen. Bagaimana tidak, sepanjang jalannya turnamen, laga-laga berlangsung meriah, aman, dan tak ada keributan atau kerusuhan besar.

Memang, aksi protes terhadap para pengadil lapangan dan oknum suporter yang melempar sesuatu ke dalam lapangan masih ada, tetapi semua dapat dikendalikan dan ditanggapi dengan sigap.

Jika sudah begitu, tentu hal itu pun menambah kepercayaan pihak sponsor, ditunjang dengan prinsip transparansi keuangan atau keterbukaan tersebut, hingga menimbulkan keuntungan bagi semua.

"Sponsor luar biasa, sampai hari ini ada Rp 46 miliar kami dapat, dari sponsor (lainnya) Rp 6 miliar. Sudah bagus sekali, sampai saat terakhir juga masih ada yang memberikan sponsor," ujar Maruarar Sirait, seperti dikutip dari situs resmi PSSI, Jumat (12/4/2019).

"Saya pikir ini kemajuan yang baik. Presiden juga mengirimkan salam hormat kepada semuanya, PSSI, klub, dan suporter. Beliau sangat mengapresiasi turnamen ini karena dari OC (Organizing Committee) sudah pasti untung," katanya.

Begitulah. Piala Presiden 2019, dengan segala kisahnya, boleh saja usai. Akan tetapi, keterbukaan dan segala upaya transparansi keuangannya, juga hal positif lain, akan selalu dikenang. 

"Waspadalah terhadap biaya kecil. Sebuah kebocoran kecil bisa menenggelamkan kapal yang besar..." (Benjamin Franklin, tokoh Amerika Serikat).

Jadi, apa pun itu, terima kasih, Piala Presiden... sampai bertemu di edisi berikutnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BWF Rilis Daftar Atlet Lolos Olimpiade Paris, Indonesia Punya 6 Wakil

BWF Rilis Daftar Atlet Lolos Olimpiade Paris, Indonesia Punya 6 Wakil

Badminton
Rafael Struick Terpilih Jadi 'Future Star' Piala Asia U23 2024

Rafael Struick Terpilih Jadi "Future Star" Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Jadwal Liga Inggris, Man United Vs Arsenal Besok Malam

Jadwal Liga Inggris, Man United Vs Arsenal Besok Malam

Liga Inggris
Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Liga Italia
Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Liga Lain
Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com