KOMPAS.COM - Piala AFF 2018 akan segera bergulir. Sebanyak 8 dari 10 tim akan melakoni laga pembuka pada 8 dan 9 November 2018.
Situs resmi Piala AFF 2018 merangkum 5 hal yang patut dinantikan pada ajang dua tahunan ini. Berikut uraiannya:
1. Bisakah sang juara bertahan bersaing tanpa bintang mereka?
Dalam dua pergelaran terakhir Piala AFF, Thailand sukses menjadi juara. Kesuksesan tersebut berkat pemain berbakat yang bersinar dalam beberapa tahun terakhir.
Sebut saja Chanathip Songkrasin, Teerasil Dangda, dan Teerathon Bunmathan. Mereka adalah pemain bertalenta yang kini berkarier di Jepang. Sementara itu kiper Kawin Thamsatchanan memperkuat salah satu klub di Belgia.
Bagaimana peluang sang juara bertahan tanpa kuartet bintang mereka?
Tim berjulukan The War Elephants itu 100 persen menggunakan pemain-pemain yang berlaga pada kompetisi domestik.
Dengan demikian, sebuah tantangan besar bagi pelatih Milovan Rajevac untuk mempertahankan gelar juara.
2. Bagaimana penampilan Kamboja di bawah duet pelatih baru?
Kamboja akan tampil dalam turnamen ini untuk ketujuh kalinya. Namun dalam enam edisi sebelumnya, mereka selalu gagal lolos dari fase grup.
Pada Piala AFF 2018, Kamboja dipimpin oleh Keisuke Honda dan pelatih asal Argentina, Felix Dalmas. Honda juga masih berstatus pemain Melbourne Victory.
Honda sudah melakoni debutnya sebagai pelatih saat Kamboja melawan Malaysia. Namun dalam laga uji coba yang digelar pada September 2018 itu, Kamboja menelan kekalahan dengan skor 1-3.
Kini, Kamboja memiliki kesempatan untuk membalas kekalahan itu saat menjamu Malaysia pada laga perdana Grup A Piala AFF 2018 di Olympic Stadium di Phnom Penh, 11 November 2018.
3. Kebangkitan Vietnam
Bukan rahasia bahwa Vietnam memiliki generasi emas. Mereka juga merasa tahun ini adalah kesempatan terbaik untuk meraih gelar kedua.
Pada event ini, pelatih Park Hang-seo memiliki skuad yang sangat muda. Sebelumnya, pemain-pemain ini bermain dalam Piala AFC U-19 2016, di mana mereka finis di peringkat ketiga dan saat menjadi runner-up Piala AFC U-23.
Selain itu, tim senior juga mencatatkan prestasi dengan lolos ke Piala Asia 2019.
4. Filipina jadi sorotan
Filipina membuat kejutan setelah mengangkat Sven-Goran Eriksson sebagai pelatih baru.
Filipina pernah lolos ke semifinal Piala AFF pada 2010 dan 2012. Setelah itu, mereka tak mampu mengulangi pencapaian itu.
Saat ini dengan sejumlah bakat lokal, pemain naturalisasi, dan pengalaman segudang Eriksson, maka menjadi semifinalis merupakan target realistis The Azkals di Piala AFF 2018.
5. Siapa yang akan mendapatkan keuntungan dari format baru fase grup?
Piala AFF 2018 menggunakan format baru penyisihan grup dengan sistem home and away.
Format baru tersebut memicu persaingan regional yang kuat karena akan ada 10 kota tuan rumah.
Suporter di Phnom Penh dan Yangon kemungkinan besar akan memberi kekuatan tuan rumah saat menjamu Malaysia dan Vietnam di Grup A.
Sementara itu, suporter Indonesia mungkin merasa tidak beruntung harus melakukan perjalanan ke Bangkok. Di sisi lain, mereka beruntung karena akan menjamu Filipina pada laga terakhir Grup B.
Tentunya, sangat penting untuk memanfaatkan laga kandang. Namun, tim yang juga berhasil mencuri poin dari laga tandang berpeluang besar lolos ke semifinal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.