Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakhri: Penunjukan Bima Sakti Perjudian yang Berbahaya

Kompas.com - 23/10/2018, 16:42 WIB
Alsadad Rudi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelatih tim nasional U-16 Indonesia Fakhri Husaini menilai penunjukan Bima Sakti sebagai pelatih timnas senior sebagai perjudian yang berbahaya. Pasalnya, Bima belum punya pengalaman menjadi pelatih kepala baik di tingkat klub maupun timnas usia muda.

 
"Menurut saya ini perjudian yang luar biasa. Bima yang belum pernah punya pengalaman sebagai pelatih kepala ditunjuk jadi pelatih tim nasional (senior)," kata Fakhri saat ditemui di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (23/10/2018).
 
"Membahayakan semua. Ini saya melihat berbahaya bagi timnas senior, berbahaya bagi PSSI, dan berbahaya bagi Bima sendiri kalau hasilnya tidak baik," lanjut Fakhri.
 
Bagi Fakhri, menjadi pelatih timnas senior punya tantangan dan tanggung jawab lebih besar. Tantangan dan tanggung jawab tersebut berbeda dengan yang dimiliki pelatih timnas usia muda.
 
 
Resmi Bima Sakti latih Timnas Senior IndonesiaKOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Resmi Bima Sakti latih Timnas Senior Indonesia
 
Karena itu, Fakhri mengapresiasi keberanian Bima menerima tantangan tersebut. Fakhri juga mendoakan agar Bima bisa menjadi pelatih timnas senior pertama yang berhasil meraih Piala AFF.
 
"Mudah-mudahan Bima yang belum pernah punya pengalaman mampu melewati semua ini. Kita harus mendukung sebagai warga negara, apalagi sebagai sesama pelatih. Mendukung secara personal," ucap Fakhri. 
 
Bima sebelumnya merupakan asisten pelatih Luis Milla di tim kepelatihan timnas Indonesia. Bima akan memimpin Indonesia di Piala AFF 2018 yang akan dimulai 8 November.
 
Ujian pertama Bima akan dimulai saat laga kontra Singapura di Stadion Nasional Singapura pada 9 November.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com