Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serena Williams Didenda Rp 253 Juta karena Kontroversi di Final US Open

Kompas.com - 10/09/2018, 13:07 WIB
Tri Indriawati

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com — Petenis Amerika, Serena Williams, dijatuhi denda 13.156 poundsterling atau setara Rp 253 juta karena dinilai melanggar tiga kode pertandingan di final US Open 2018, Minggu (9/9/2018).

Komite wasit US Open 2018 menghukum Serena dengan denda 7.739 poundsterling atau setara Rp 149 juta untuk tudingan pelecehan verbal terhadap wasit Carlos Ramos.

Selain itu, Serena juga harus membayar denda 3.095 poundsterling (Rp 59 juta) karena menerima instruksi dari pelatih dan 2.321 poundsterling (Rp 44 juta) untuk pelanggaran membanting raket. 

Denda itu dibayarkan dari hadiah 143 juta poundsterling (Rp 2,7 miliar) yang diterima Serena sebagai runner up US Open 2018. 

Serena menerima pelanggaran kode awal kepelatihan, satu poin penalti karena membanting raket, dan satu penalti gim karena menyebut wasit Ramos seorang pencuri.

Wasit menilai Serena telah menerima instruksi dari pelatih saat bertanding. Hal itu dilarang dalam pertandingan Grand Slam.

Baca juga: Lahir di Jepang dan Tumbuh di Amerika, Naomi Osaka Ikuti Jejak Serena

Akan tetapi, petenis 36 tahun ini menegaskan tidak menerima instruksi pelatih. Dia mengatakan lebih baik kalah daripada curang sebelum menuding wasit Ramos berperilaku seksisme dalam jumpa pers.

Berdasarkan Pasal 3 Bagian P, pelecehan verbal didefinisikan sebagai pernyataan tentang seorang ofisial, lawan, sponsor, penonton, atau orang lain yang menyiratkan kebohongan, hinaan, atau pelecehan. 

Menurut aturan ini, seorang pemain bisa dikenai denda hingga 15.478 poundsterling atau Rp 298 juta untuk setiap pelanggaran.

Setelah berdebat dengan wasit, Serena akhirnya menyerah di tangan petenis Jepang, Naomi Osaka, dengan skor 6-2, 6-4. 

Baca juga: Diwarnai Protes Serena Williams, Naomi Osaka Ukir Sejarah Juarai US Open

Mantan petenis nomor satu dunia asal Amerika ini gagal menyamai rekor Margaret Court yang meraih 24 gelar Grand Slam di sepanjang sejarah tenis dunia.

Sementara itu, Osaka menjadi petenis Jepang pertama yang berhasil meraih trofi Grand Slam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Malaysia Masters 2024: Lolos Perempat Final, Rehan/Lisa Sempat Buru-buru dan Takut

Malaysia Masters 2024: Lolos Perempat Final, Rehan/Lisa Sempat Buru-buru dan Takut

Badminton
Final Championship Series Liga 1, 'Cocoklogi' Persib Juara 1994, 2014, Dejavu 2024?

Final Championship Series Liga 1, "Cocoklogi" Persib Juara 1994, 2014, Dejavu 2024?

Liga Indonesia
Hasil Malaysia Masters 2024: Putri KW dan Rehan/Lisa ke Perempat Final

Hasil Malaysia Masters 2024: Putri KW dan Rehan/Lisa ke Perempat Final

Badminton
Bek Selangor FC Jadi Korban Perampokan, Kehilangan Motor hingga Paspor

Bek Selangor FC Jadi Korban Perampokan, Kehilangan Motor hingga Paspor

Internasional
Kieran McKenna Tertarik ke Chelsea, Siap Gantikan Pochettino

Kieran McKenna Tertarik ke Chelsea, Siap Gantikan Pochettino

Liga Inggris
Lookman Bawa Atalanta Juara, Ada Peran Gasperini dan Keluarga

Lookman Bawa Atalanta Juara, Ada Peran Gasperini dan Keluarga

Internasional
Maarten Paes 'Tak Terkalahkan', 8 Penyelamatan bagi FC Dallas

Maarten Paes "Tak Terkalahkan", 8 Penyelamatan bagi FC Dallas

Liga Lain
Jadwal Final Championship Series Persib Vs Madura United Akhir Pekan Ini

Jadwal Final Championship Series Persib Vs Madura United Akhir Pekan Ini

Liga Indonesia
Jadwal Malaysia Masters 2024, 7 Wakil Indonesia Tanding di 16 Besar

Jadwal Malaysia Masters 2024, 7 Wakil Indonesia Tanding di 16 Besar

Badminton
Atalanta Juara Liga Europa, Parma Kenang Memori 25 Tahun Silam

Atalanta Juara Liga Europa, Parma Kenang Memori 25 Tahun Silam

Liga Lain
Atalanta Juara Liga Europa, Gasperini Sanjung Para Pemain La Dea

Atalanta Juara Liga Europa, Gasperini Sanjung Para Pemain La Dea

Liga Lain
Kata Xabi Alonso Setelah Leverkusen Terkapar di Final Liga Europa

Kata Xabi Alonso Setelah Leverkusen Terkapar di Final Liga Europa

Liga Lain
FIFA Dorong Uji Coba Aturan Offside Baru, Perubahan Terbesar dalam 30 Tahun

FIFA Dorong Uji Coba Aturan Offside Baru, Perubahan Terbesar dalam 30 Tahun

Internasional
5 Fakta Atalanta Vs Leverkusen: Sejarah La Dea, Rusaknya Rekor Xabi Alonso

5 Fakta Atalanta Vs Leverkusen: Sejarah La Dea, Rusaknya Rekor Xabi Alonso

Liga Lain
Hattrick di Final Liga Europa, Ademola Lookman Cetak Sejarah

Hattrick di Final Liga Europa, Ademola Lookman Cetak Sejarah

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com