Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai di Sochi Bisa Jadi Panutan Pantai Indonesia

Kompas.com - 08/07/2018, 12:12 WIB
Hanief Syafi Al Umam,
Jalu Wisnu Wirajati

Tim Redaksi

Sumber BolaSport

Laporan langsung wartawan BolaSport.com, Firzie A. Idris, dari Rusia

SOCHI, KOMPAS.com - Salah satu keindahan Stadion Fisht adalah lokasinya yang terletak di dekat pantai Laut Baltik.

Stadion Olimpik Fisht, nama lengkapnya, menjadi venue laga perempat final Piala Dunia 2018 antara timnas Rusia dan timnas Kroasia pada Sabtu (7/7/2018). Dua hari sebelum itu, BolaSport.com menjajal area sekitar stadion.

Lokasinya yang berdekatan dengan pantai membuat perbandingan dengan Kuta atau Seminyak di Bali tak terhindarkan. Imeretinskaya Bukhta adalah nama area pantai Kota Adler di Sochi tersebut.

Jalur pejalan kaki terletak sekitar 100 meter dari pantai, terbagi dua antara jalur pedestrian dan sepeda.

Penyewaan otoped, skuter, sepeda, sepeda listrik, dan segway tampak populer dengan turis dan pendukung setempat. BolaSport.com menemui kendaraan-kendaraan tersebut berlalu lalang sepanjang pantai.

Baca juga: Aleksandr Golovin, Jersey Paling Laku di Toko CSKA

Harga sewanya memang terjangkau untuk warga lokal. Satu jam memakai segway dan sepeda listrik dikenakan biaya sekitar Rp 225.000 sementara sepeda biasa per jamnya sekitar Rp 50.000.

Pantai ini bisa menjadi panutan bagi Kuta atau pantai-pantai lain di Tanah Air dalam soal kerapihan dan kebersihan, tidak berantakan. Pedagang dikumpulkan ke kios-kios sepanjang jalur pejalan kaki.

Restoran berjejer di sisi dalam jalur tersebut, tidak ada yang menjorok ke pantai dan mengganggu pemandangan. Hal impresif lain adalah betapa bersih pantai dan area sekitarnya.

Isu kebersihan pantai memang menjadi salah satu topik hangat di Tanah Air beberapa bulan terakhir. Di Imeretinskaya Bukhta tersedia banyak sekali tempat sampah.

Seperti lazimnya di Eropa, tempat sampah tersebut dibagi ke beberapa bagian. Ada yang khusus untuk botol kosong, makanan sisa, dan plastik.

BolaSport.com sudah dua hari melewati area sama dan tak menemukan satu pun tempat sampah yang penuh. Semua pasti setengah kosong dan tidak bau.

Ketersediaan tempat sampah banyak itu ditambah oleh kesadaran para warga untuk tidak membuang sampah seenaknya.

Hal ini membuat kawasan pantai menjadi bersih. Para pengunjung pun bebas untuk masuk ke pantai.

Mereka hanya perlu bayar jika ingin menyewa handuk atau kursi untuk berjemur.

Sayang, kekurangan terbesar Imeretinskaya Bukhta terletak di pantai dan lautnya itu sendiri.

Pantai penuh dengan bebatuan dan beberapa mencapai besar telapak kaki orang dewasa.

Hal ini membuat para pengunjung, terutama anak-anak, tidak bisa bebas bermain pasir dan berlari-larian.

Pun, ombak di pantai ini sangat minim, suatu efek dari pantai ini yang menghadap ke Laut Hitam dan bukan laut lepas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com