KOMPAS.com - Presiden Perancis, Emmanuel Macron, mengakui bahwa Karim Benzema adalah pemain berkualitas. Namun, ketika berbicara tim, kepentingan kelompok menjadi yang utama.
Pintu Benzema untuk kembali memperkuat timnas Perancis seolah tertutup sejak skandal video dewasa yang melibatkan dirinya mencuat pada Oktober 2015.
Selain itu, faktor hubungan dengan pelatih Didier Deschamps juga ditengarai menjadi penyebabnya. Benzema kerap memberikan pernyataan yang menyerang Deschamps karena tidak pernah memanggil dirinya.
Pada Piala Dunia kali ini, Benzema kembali tidak dipanggil Deschamps. Menanggapi hal ini, Emmanuel Macron tidak terlalu mempermasalahkan dan mendukung apa pun keputusan pelatih.
Baca juga: Tanpa Benzema, Timnas Perancis Kembali Dapat Kritik
"Saya Presiden Prancis, bukan pelatih timnas, saya mencintai sepak bola dan bisa memberikan opini, tetapi tetap saja orang yang bertanggung jawab atas timnas adalah Didier Deschamps dan saya percaya kepadanya," tutur Macron seperti dilansir BolaSport.com dari Marca.
"Ini tak mengubah kualitas Benzema di Real madrid, dia bersinar bertahun-tahiun di Spanyol dan bermain sangat apik di Liga Champions," kata sang Presiden.
Meski mengakui kehebatan Benzema, Macron paham ada hal-hal lain yang memengaruhi keputusan pelatih untuk memanggil pemain ke timnas.
"Ada aturan di sana, pelatih tahu bahkan dengan pemain yang bertalenta sekalipun, jika dia tak menyatu dengan tim, semuanya bisa hancur lebur," kata Macron.
Pada Piala Dunia 2018 nanti, Perancis akan memulai petualangan di Grup C dengan melawan Australia (16/6/2018), dilanjutkan melawan Peru (21/6/2018), dan kemudian kontra Denmark (26/6/2018). (Thoriq Az Zuhri Yunus)
Kisaran Harga Pemain Piala Dunia 2018
Terkini Lainnya
Terpopuler
Now Trending
