YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pelatih PSS Sleman, Herry Kiswanto, mengaku gembira dengan performa timnya pada laga pertama Copa Sleman dengan mengalahkan klub Malaysia. Namun, dia tetap meminta para pemainnya tidak jemawa.
PSS Sleman tampil apik saat melakoni laga pertama Copa Sleman 2018 menghadapi PDRM FA, Selasa (16/01/2018). Klub berjuluk Super Elang Jawa ini menang dengan skor 3-1 atas PDRM FA.
Tampil mengebrak sejak peluit babak pertama dibunyikan, PSS Sleman membuka gol pada menit ke-5 lewat sang kapten Yudi Khoirudin. Anak asuh Herry Kiswanto ini kembali menambah keunggulan menjadi 2-0 lewat gol Tambun Naibaho pada menit ke-20.
PDRM FA sempat memperkecil lewat pemain pengganti Muhammad Nazri. Pada menit ke-59 PSS mendapat hadiah penalti setelah Tambun Naibaho dijatuhkan di kotak pinalti oleh pemain belakang PDRM FA.
Adi Nugroho yang menjadi algojo berhasil menuntaskan tugasnya dan membuat skor 3-1 untuk PSS Sleman. Skor ini bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Herry Kiswanto mengaku senang dengan hasil yang diraih timnya pada laga pertama di Copa Sleman 2018.
"Saya happy, tetapi ini masih laga awal. Semoga ke depan perkembangan tim semakin baik," ujar Herry dalam jumpa pers seusai laga.
"Saya kenal permainan Malaysia dan saya instruksikan pemain harus agresif. Tetapi saya pesan ke mereka harus efisien dan efektif," tegasnya.
Ia mengapresi kinerja anak asuhnya yang mampu bermain dengan agresif dan spartan sepanjang laga. Dia hanya berharap hal tersebut bisa terus konsisten.
"Alhamdulillah anak-anak bisa bermain dengan agresif dan itu jadi kunci kemenangan. Saya respek dengan penampilan mereka. Semoga anak-anak bisa terus main seperti itu , selalu bergerak, agresif, seperti tidak punya rasa lelah," tuturnya.
Sementara itu, asisten pelatih PDRM FA Mohd Fauzi membeberkan salah satu penyebab kekalahan timnya. Penundaan laga karena hujan dan kondisi lapangan yang becek diakuinya menjadi kendala tersendiri.
"Pertandingan berjalan menarik. Tetapi, keputusan wasit cenderung menguntungkan tuan rumah, seperti gol ketiga, itu seharusnya bukan penalti," tuturnya.
Di sisi lain, menurut Fauzi, Copa Sleman 2018 menjadi ajang bagus bagi timnya untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi di Malaysia.