Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSSI Bicara soal Pembajakan Situs dan Sanksi untuk Persib

Kompas.com - 15/09/2017, 11:28 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

KOMPAS.com - Situs resmi PSSI tidak dapat diakses. Hingga pukul 11.00 WIB, saat Kompas.com mencoba untuk membuka situs tersebut, terdapat tulisan, "Under maintenance, please check back later (tengah dalam pemeliharaan/pembetulan, silakan cek (buka) kembali nanti)."

Sebelumnya, sejak sore kemarin, situs PSSI tersebut dikabarkan mengalami pembajakan.

Hal itu diduga atau ada yang mengaitkannya dengan adanya sanksi yang dijatuhkan kepada Persib terkait aksi suporternya yang melakukan koreografi "Save Rohingya" pada saat laga melawan Semen Padang, Sabtu (9/9/2017).

Komdis PSSI memang telah menjatuhkan sanksi berupa denda sebesar Rp 50 juta kepada Persib karena aksi tersebut.

Baca juga: Aksi Koreografi Suporter Persib Berujung Sanksi dari Komdis PSSI

Dalam surat bernomor 92/L1/SK/KD-PSSI/IX/2017 pada Kamis (14/9/2017), Komdis PSSI menyebutkan bahwa konfigurasi yang dilakukan bobotoh jelas merupakan pelanggaran.

PSSI melalui Direktur Media, Gatot Widakdo, memberi pendapatnya soal pembajakan situs dan sanksi yang dijatuhkan kepada Persib.

"Sampai saat ini, kami masih memperbaiki website PSSI. Tentu sangat disayangkan adanya pembajakan website ini," kata Gatot, Jumat (15/9/2017).

Adapun terkait sanksi yang dijatuhkan kepada Persib, Gatot mengatakan hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan Komite Disiplin berdasarkan kode disiplin.

"Kami menghargai dan menghormati solidaritas untuk saudara kita di Rohingya. Namun, sepak bola tidak boleh dicampuri dengan masalah lain di luar nilai-nilai olahraga," ujarnya.

"Karena itu, suporter tidak boleh membawa atribut atau pesan-pesan yang tidak ada kaitannya dengan sepak bola atau olahraga saat menyaksikan pertandingan di stadion," ucap Gatot.

Gatot mengatakan, hal seperti itu bukan hal yang baru dalam dunia sepak bola. Dia mencontohkan yang pernah dialami Celtic FC.

"Badan Sepak Bola Tertinggi Eropa (UEFA) menjatuhkan denda sebesar 10.000 euro (sekitar Rp 145 juta) kepada Celtic FC. Ini karena tindakan suporter mereka mengibarkan bendera Palestina dalam pertandingan Kualifikasi Liga Champions melawan tim Israel, Hapoel Beer-Sheva, pada 18 Agustus 2016," ucap Gatot.

"UEFA menganggap bendera tersebut sebagai spanduk terlarang dan dianggap melanggar Kode Disiplin UEFA artikel 16 ayat 2," lanjutnya.

Selain itu, Gatot pun mencontohkan kejadian yang pernah dialami oleh pesepak bola asal Denmark, Nicklas Bendtner.

"Bahkan, pesepak bola Denmark, Nicklas Bendtner, juga terkena sanksi denda 80.000 poundsterling gara-gara sengaja menurunkan celananya agar merek celana dalam yang dipakainya dilihat penonton. Demikian juga dengan pesepak bola Brasil, Neymar," tutur Gatot.

"Dalam olahraga tindakan ini disebut ambush marketing (iklan terselubung). Jadi, bukan cuma urusan politik, agama dan SARA, penyampaian pesan marketing pun dilarang dalam sepak bola," ucapnya.

Gatot pun berharap masyarakat dan PSSI bisa bekerja sama dan saling mendukung dalam menjaga nilai-nilai sepak bola.

"Untuk menjaga marwah sepak bola memang bukan pekerjaan yang ringan. PSSI yang sudah diberi mandat oleh masyarakat pun tidak bisa jalan sendirian. Harus ada dukungan dan kesadaran semua pihak," ujarnya.

"Sepak bola Indonesia bukan hanya milik PSSI. Sepak bola Indonesia milik masyarakat Indonesia. Karena itu, harus kita jaga bersama-sama," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rafael Struick Terpilih Jadi 'Future Star' Piala Asia U23 2024

Rafael Struick Terpilih Jadi "Future Star" Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Jadwal Liga Inggris, Man United Vs Arsenal Besok Malam

Jadwal Liga Inggris, Man United Vs Arsenal Besok Malam

Liga Inggris
Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Liga Italia
Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Liga Lain
Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com