Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Rahasia di Balik Kehebatan AS Monaco Musim Ini?

Kompas.com - 03/05/2017, 20:15 WIB
Ferril Dennys

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Kiprah AS Monaco mampu mengejutkan sejumlah kalangan pada musim ini karena berpeluang meraih dua gelar bergengsi, trofi Ligue 1 - kasta teratas Liga Perancis - dan Liga Champions. Apa rahasia sukses pasukan Leonardo Jardim itu? 

Tersisa empat pertandingan, Monaco yang berada di puncak klasemen sementara Ligue 1 unggul tiga poin dari pesaing terdekatnya, Paris Saint-Germain. Radamel Falcao dan kawan-kawan juga punya keunggulan satu laga dibandingkan PSG.

Jika mampu menjadi kampiun maka untuk kali pertama bagi tim berjulukan Les Monégasques tersebut meraih gelar juara dalam kurun waktu 17 tahun.

Di Liga Champions, Monaco merupakan tim paling muda. Rata-rata usia tim ini adalah 25.4 tahun. Namun, Monaco mampu membuktikan sebagai tim muda dan berbahaya.

Mereka mampu lolos ke semifinal dengan menghadapi Juventus. Perjalanan mereka menuju semifinal cukup sensasional.

Baca juga: Prediksi Liga Champions: Monaco Vs Juventus, Menguji Kekokohan Buffon

Setelah berhasil menjadi juara grup, Monaco sukses menyingkirkan Manchester City dan Borussia Dortmund. Klub terakhir merupakan finalis Liga Champions pada musim 2012-2013.

Apa yang membuat Monaco begitu digdaya? Ternyata, ada kaitannya dengan makanan. 

Begini ceritanya. Saat wakil kapten, Valere Germain, memasak di rumah, dia biasanya memotret makannya dan kemudian mengirimkannya ke dokter tim, Philippe Kuentz.

"Hal itu (mengirimkan foto makanan) membuat dia bangga bahwa kami melakukan anjurannya," kata Germain.

Rekan Germain juga melakukan yang sama. Mereka sering berbagi kreasi hasil kuliner dan mengunggahnya di Instagram.

"Mereka (pemain) mengatakan: 'Hei, lihat ini. Tidak burukkan?'" kata Kuentz yang sering menerima foto lewat telepon pintarnya.

Baca juga: Untuk Bongkar Pertahanan Juventus, AS Monaco Belajar dari Atalanta

Ketika sering menerima foto makanan dari pemain, Kuentz terdorong menganalisis jumlah dan kualitas makanan yang diunggah, serta meresponsnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com