Dari Gol Babak Pertama dan Kedua, Ronaldo Lebih Stabil daripada Messi

KOMPAS.com - Dua penyerang ikon La Liga, Cristiano Ronaldo (Real Madrid) dan Lionel Messi (FC Barcelona), masih bersaing adu ketajaman di La Liga.

Catatan gol mereka berdua pada musim 2016-2017 pun menunjukkan kecenderungan bertolak belakang.

Saat ini, Ronaldo mengoleksi 19 gol, sementara Lionel Messi mengemas 25 gol.

Namun, Ronaldo unggul dari segi konsistensi ketimbang rivalnya tersebut. Setidaknya, jika melihat dari persebaran gol kedua pemain sampai pekan ke-28 La Liga.

1 - Cristiano Ronaldo is the first Real Madrid player to reach double figures of goals (26) and assists (10) this season (all comps). Ace. pic.twitter.com/lYVxSy9csU

— OptaJose (@OptaJose) March 18, 2017

Sebaran gol Ronaldo lebih merata, baik pada babak pertama maupun kedua. Penyerang asal Portugal itu mencetak 10 gol pada babak pertama dan sembilan gol pada babak kedua.

Bila diuraikan lagi, periode terproduktif Ronaldo adalah pada menit ke-16 hingga ke-30 dan ke-76 hingga ke-90. Pada dua interval tersebut, Ronaldo masing-masing mencetak lima gol.

Lalu, bagaimana dengan Lionel Messi? Bila Ronaldo sanggup mencetak gol baik pada babak pertama maupun babak kedua, Messi lebih suka menjebol gawang lawan pada babak kedua.

GERARD JULIEN/AFP Lionel Messi menjadi penentu kemenangan Barcelona pada laga kontra Atletico Madrid di Stadion Vicente Calderon, Minggu (26/2/2017).

Dari 25 golnya musim ini, 64 persen alias 16 di antaranya terjadi pada babak kedua. Tercatat, pemain asal Argentina tersebut hanya sembilan kali mencetak gol pada babak pertama.

Periode terproduktif Messi ada antara menit ke-46 hingga 60. Dia mencetak delapan gol pada interval tersebut.

Seperempat jam terakhir laga juga menjadi salah satu periode favorit pemain berjulukan La Pulga tersebut. Enam kali dia mencatatkan namanya ketika pertandingan sudah melewati menit ke-75.

Meski kalah soal sebaran gol, Messi unggul di aspek lain. Barcelona tidak pernah kalah ketika dia mencetak gol. Di sisi lain, Ronaldo dua kali merasakan golnya jadi sia-sia karena Real Madrid akhirnya kalah.