Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesuburan Striker Thailand Bisa Jadi Pertanda Baik bagi Indonesia

Kompas.com - 16/12/2016, 09:16 WIB
Ferril Dennys

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Teerasil Dangda merupakan pemain tersubur di tim nasional Thailand pada Piala AFF 2016. Namun, kesuburan dia bisa menjadi pertanda baik bagi timnas Indonesia. 

Indonesia dituntut bersiaga penuh saat melawan Thailand pada final kedua Piala AFF 2016 di Stadion Rajamangala, Sabtu (17/12/2016).

Boaz Solossa dan kawan-kawan setidaknya bisa mempertahankan kemenangan pada final pertama sehingga akhirnya mengangkat trofi Piala AFF untuk kali pertama.

Misi tersebut bukan perkara mudah. Skuad Garuda wajib menjinakkan Teerasil Dangda yang menjadi monster di turnamen dua tahunan kali ini.

Tengok saja bagaimana penyerang berusia 28 tahun tersebut membuat suporter di Stadion Pakansari terdiam lewat gol indah yang diciptakannya pada menit ke-33.

Dengan tubuh menjulang sekitar 1,8 meter, Teerasil sambil menjatuhkan diri berhasil menyundul bola kiriman Theerathon Bunmathan.

Bola tandukan penyerang Muangthong United itu bersarang ke tiang jauh gawang Indonesia, meskipun kiper Kurnia Meiga sudah sekuat tenaga menjulurkan tangannya untuk menepis bola.

Teerasil bergembira merayakan golnya, sementara Fachruddin Aryanto tampak kecewa karena gagal menghadang pergerakan penyerang bernomor punggung 10 tersebut.

Gol tersebut semakin mempertegas bahwa Indonesia adalah santapan empuk bagi Teerasil. Dari total enam gol sejauh ini, empat gol di antaranya diciptakan Teerasil ke gawang Indonesia.

Selain pada partai final pertama, Teerasil sukses memborong tiga gol saat Thailand mengalahkan Indonesia dengan skor 4-2 pada pertandingan pertama penyisihan grup A.

Sebanyak 3 gol yang diciptakan Teerasil ke gawang Indonesia pada babak penyisihan semuanya diciptakan dengan menggunakan kaki kanannya. Caranya pun sama, yakni dengan melepas tembakan mendatar.  


Hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi Meiga. Jika tidak, Teerasil bisa kembali menjadi sosok yang menghancurkan Indonesia meraih gelar juara. Terlebih, ambisi Teerasil untuk menambah torehan gol tentu besar.

Maklum, Teerasil yang saat ini sudah mencetak 15 gol pada Piala AFF hanya butuh dua gol untuk menyamai catatan Noh Alam Shah sebagai pencetak gol terbanyak pada turnamen antarnegara Asia Tenggara ini.

Subur bukan jaminan gelar

Terlepas dari itu, Indonesia juga bisa berharap terhadap fakta bahwa kesuburan Teerasil bukanlah jaminan gelar.  

Mencetak gol pada laga final bukan yang pertama bagi Teerasil. Pada final Piala AFF 2008, Teerasil dengan sundulan yang dilepaskannya mampu menjebol gawang Vietnam.

Namun, gol tersebut akhirnya sia-sia karena Vietnam mampu menyamakan kedudukan berkat gol Le Cong Vinh pada masa injury time.


Thailand pun akhirnya gagal juara karena kalah 2-3 secara agregat dari Vietnam.

Saat itu, Teerasil yang tampil kali pertama pada Piala AFF berhasil meraih sepatu emas bersama Agu Casmir dan Budi Sudarsono dengan torehan 4 gol.

Dia kembali menjadi top scorer pada Piala AFF 2012 dengan torehan 5 gol. Namun, Teerasil kembali gagal mengawinkan pencapaian pribadinya dengan gelar juara. Saat itu, Thailand gagal menjadi juara setelah kalah 3-2 secara agregat dari Singapura.    
 
Pada Piala AFF 2014, Teerasil untuk kali ketiga tak bisa mencicipi gelar, meskipun Thailand menjadi juara. Dia harus absen pada ajang tersebut karena tidak mendapatkan izin dari klubnya saat itu, Almeria.

Selain fakta tersebut, tren bahwa tim yang memenangi final pertama bakal menjadi juara, menjadi pertanda positif bagi Indonesia.

Sejak 2004, final Piala AFF menggunakan format kandang dan tandang. Hasil positif selalu mengikuti pemenang final pertama.

Tim yang memenangi final pertama pada akhirnya selalu menjadi juara turnamen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com