Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maulwi Saelan, Jesse Owens, dan Mimpi Olimpiade

Kompas.com - 11/10/2016, 06:52 WIB
Anju Christian

Penulis

KOMPAS.com - "Ini gara-gara saya terpukau dengan kejayaan pelari Jesse Owens yang berhasil memborong empat medali emas pada Olimpiade 1936."

Demikian penuturan Maulwi Saelan terkait inspirasinya untuk tampil di pesta olahraga terbesar dunia, seperti dilansir Harian Kompas edisi 4 Juni 2002.

Sejak menyaksikan perjuangan Owens di Berlin, Saelan membulatkan tekad untuk membela Indonesia di Olimpiade. Hanya, pilihan Saelan untuk merajut mimpi bukanlah cabang lari seperti Owens, melainkan sepak bola yang merupakan olahraga favoritnya.

Angan menjadi kenyataan pada 17 November 1956. Dia dipercaya berdiri di bawah mistar Indonesia saat melawan Uni Soviet pada pertandingan sepak bola Olimpiade di Melbourne, Australia.

Selain Saelan, ada sejumlah pemain legendaris seperti Ramang, Djamiat, Him Tjiang, Liong Houw, Kiat Sek, dan kapten Ramlan di Tim Garuda.

Seperti halnya Saelan, saat itu merupakan kali pertama mereka membela negara di Olimpiade.

Mereka tampil tidak seperti debutan. Uni Soviet yang merupakan salah satu kekuatan sepak bola Eropa ketika itu, tampil tumpul hingga babak tambahan 2x15 menit.

Atas hasil 0-0 itu, kredit tentu dialamatkan kepada Saelan yang menjadi benteng pamungkas di pertahanan Indonesia.

"Saya jatuh bangun menahan gelombang serbuan Beruang Merah," ucap pria kelahiran Makassar itu.

Belum ada aturan adu penalti ketika itu. Jadi, pertandingan harus digelar ulang 36 jam berselang.

Nahas bagi Indonesia, dua pemain mengalami cedera pada laga pertama. Mereka pun tidak berdaya dan kalah 0-4 dalam duel ulangan.

Meski begitu, Saelan tetap dikenal sebagai salah satu aktor penting dalam sejarah sepak bola Indonesia. Terlebih lagi, Uni Soviet mengakhiri Olimpiade dengan medali emas.

Berkat aksinya menahan Uni Soviet pula, Saelan mengundang atensi dari Presiden Soekarno.

"Bung Karno mengenal saya berkat Olimpiade Melbourne. Beliau tanya siapa ayah saya, Amin Saelan pendiri Taman Siswa Makassar," tutur Saelan.

Seusai Saelan mundur, sosok pengawal di jala Indonesia terus beberapa kali berganti wajah. Ada Hendro Kartiko, Kurnia Sandy, dan kini Kurnia Meiga.

Hanya, hingga Saelan tutup usia pada Senin (10/10/2016), prestasinya menahan Uni Soviet masih tiada dua.

Selamat jalan, Saelan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Spalletti: Italia Unggul Berkat Tim, Bukan Karena Satu Pemain

Spalletti: Italia Unggul Berkat Tim, Bukan Karena Satu Pemain

Internasional
Timnas Italia Cetak Sejarah, Jorginho dan Chiesa Senang Lewati Kejutan

Timnas Italia Cetak Sejarah, Jorginho dan Chiesa Senang Lewati Kejutan

Internasional
Messi Terpesona Talenta Inter: Masa Kini dan Masa Depan Argentina

Messi Terpesona Talenta Inter: Masa Kini dan Masa Depan Argentina

Internasional
Klasemen Grup B Piala Eropa 2024 Setelah Spanyol dan Italia Menang

Klasemen Grup B Piala Eropa 2024 Setelah Spanyol dan Italia Menang

Internasional
Hasil Italia Vs Albania: Gol Tercepat Euro, Barella Lewati Totti, Tripoin Azzurri

Hasil Italia Vs Albania: Gol Tercepat Euro, Barella Lewati Totti, Tripoin Azzurri

Internasional
Alvaro Morata Masuk Jajaran Elite Pencetak Gol Piala Eropa, Siap untuk Italia

Alvaro Morata Masuk Jajaran Elite Pencetak Gol Piala Eropa, Siap untuk Italia

Internasional
Serba-serbi Catatan Bersejarah Lamine Yamal di Piala Eropa

Serba-serbi Catatan Bersejarah Lamine Yamal di Piala Eropa

Liga Spanyol
Spanyol Vs Kroasia, Kabar Terkini Cedera Alvaro Morata dan Rodri

Spanyol Vs Kroasia, Kabar Terkini Cedera Alvaro Morata dan Rodri

Internasional
Italia Vs Albania: Azzurri Jebol dalam 23 Detik, Gol Tercepat Euro Lahir

Italia Vs Albania: Azzurri Jebol dalam 23 Detik, Gol Tercepat Euro Lahir

Internasional
Hasil Spanyol Vs Kroasia: Sejarah Lamine Yamal, La Roja Menang 3-0

Hasil Spanyol Vs Kroasia: Sejarah Lamine Yamal, La Roja Menang 3-0

Internasional
Link Live Streaming Italia Vs Albania, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Italia Vs Albania, Kickoff 02.00 WIB

Internasional
Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Jaga Asa ke Final Four, Tuah Malang

Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Jaga Asa ke Final Four, Tuah Malang

Sports
Stefano Beltrame Bicara Euro 2024: Inggris-Perancis Favorit, Italia Tetap Italia...

Stefano Beltrame Bicara Euro 2024: Inggris-Perancis Favorit, Italia Tetap Italia...

Internasional
Ahsan/Hendra ke Final Australian Open 2024, Curi Perhatian Media China

Ahsan/Hendra ke Final Australian Open 2024, Curi Perhatian Media China

Badminton
Justin Hubner Sebut Bela Indonesia Jadi Keputusan Terbaik dalam Karier

Justin Hubner Sebut Bela Indonesia Jadi Keputusan Terbaik dalam Karier

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com