Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alami Start Buruk, Valencia Bisa Terdegradasi

Kompas.com - 23/09/2016, 13:35 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

Sumber JUARA

KOMPAS.com — Dalam tujuh musim ke belakang, secara beruntun, Valencia menempati posisi keenam, ketiga, ketiga, pertama, keenam, kedua, dan kedua, saat musim memainkan empat jornada pembuka.

Situasinya begitu ironis karena pada empat pekan awal 2016-2017, Los Che terbenam di dasar klasemen La Liga.

Peringkat buncit ini diduduki setelah Valencia gagal menuai satu poin pun sejak musim anyar bergulir pada 22 Agustus.

Empat kali kalah dalam empat partai dan kemasukan 10 gol. Rekor itu menjadi yang terburuk setelah hasil serupa pada 1999-2000 yang dicatat Hector Cuper.

Valencianistas, dan mungkin publik sepak bola dunia, mungkin tak mengingat start buruk Cuper itu.

Maklum, pelatih asal Argentina itu berhasil menutup musim dengan mengantar David Albelda dkk menduduki peringkat ketiga klasemen Primera dan menggapai final Liga Champions.

Pako Ayestaran, pelatih terkini Valencia, jelas bukan Cuper. Dari aspek mana pun, ia tak layak dibandingkan dengan pria peraih tiga kali Copa Libertadores bersama Boca Juniors tersebut.

Di samping itu, skuad Valencia saat ini pun berbeda jauh dari materi yang kala itu merumput di Mestalla.

Sebagai gambaran lain, tiga tim terakhir yang mencatat empat kekalahan pada empat pekan awal, Osasuna, Sporting Gijon, Xerez, sama-sama mengakhiri kompetisi sebagai tim yang turun kasta ke Segunda A Division.

Jika ada jalur yang lebih mendekati untuk dilalui Ayestaran, rasanya bukan yang dilewati Cuper.

Legenda geram

"Sulit mencari tahu apa yang hilang dari tim ini. Dalam setiap laga, kami menunjukkan bahwa kami memiliki kualitas untuk meraih kemenangan, tetapi nyatanya tak ada poin yang berhasil kami raih," begitu kata Mario Suarez, gelandang anyar Valencia, yang diamini Diego Alves, kiper tim, seperti dikutip Guardian.

Pada laga perdana kontra Las Palmas, Valencia lebih dulu mencetak gol melalui Santi Mina, tetapi harus takluk 2-4 saat peluit akhir dibunyikan.

Begitu pula pada partai melawan Athletic Bilbao, dengan Alvaro Medran masuk score sheet pada menit kedua, tetapi dibalas oleh dwigol Aritz Aduriz.

Ketika tertinggal dua gol melawan Real Betis pad pekan ketiga, Valencia bahkan menunjukkan kualitas apiknya saat sukses menyamakan skor menjadi 2-2 setelah lebih dulu tertinggal 0-2.

Tak cuma itu, di laga tersebut, Valencia juga bermain dengan 10 pemain saat mencetak kedua golnya.

"Apa yang dialami Valencia saat ini sangatlah mengkhawatirkan. Mereka terlihat tak punya proyek atau target jelas dan tak punya ide bermain. Yang ada hanyalah permainan sepak bola yang impoten," ungkap Mario Kempes, eks legenda Mestalla, yang kini menjabat duta besar klub.

Saking geramnya, Kempes, el pichichi klub dalam enam musim dalam rentang 1976-1977 hingga 1983-1984, bahkan mengaku siap apabila diminta menggantikan Ayesteran.

"Sebagai respons dari banyaknya permintaan agar saya menjadi pelatih, saya bersedia jika memang diminta langsung," kata bintang Argentina pada Piala Dunia 1978 itu. (Sapto Haryo Rajasa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Babak Playoff Indonesia vs Guinea, Mulai 20.00 WIB

Jadwal Babak Playoff Indonesia vs Guinea, Mulai 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Hasil Liga Inggris dan Klasemen: Crystal Palace 4-0 Man United, Man City Masih di Puncak

Hasil Liga Inggris dan Klasemen: Crystal Palace 4-0 Man United, Man City Masih di Puncak

Liga Inggris
Rahasia di Balik Kesuksesan Bayer Leverkusen

Rahasia di Balik Kesuksesan Bayer Leverkusen

Liga Lain
Tim Uber Cup Indonesia Membanggakan Setelah Dulu Disepelekan

Tim Uber Cup Indonesia Membanggakan Setelah Dulu Disepelekan

Badminton
Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Badminton
Fajar Alfian Minta Maaf Indonesia Tak Juara, Janji Raih Trofi Thomas Cup 2026

Fajar Alfian Minta Maaf Indonesia Tak Juara, Janji Raih Trofi Thomas Cup 2026

Badminton
Hasil Crystal Palace vs Man United 4-0: Setan Merah Menderita

Hasil Crystal Palace vs Man United 4-0: Setan Merah Menderita

Liga Inggris
Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Timnas Indonesia
Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Timnas Indonesia
Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Liga Indonesia
Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Badminton
Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Liga Indonesia
Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Timnas Indonesia
Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com