KOMPAS.com - Selain gaya permainan, gol merupakan sesuatu yang sangat ditunggu oleh penonton dalam suatu pertandingan.
Namun, sebuah pertandingan justru akan dipertanyakan apabila gol yang tercipta sangat banyak. Hal tersebut terjadi pada pertandingan divisi kasta bawah Jerman antara SV Vonderort dan PSV Oberhausen, pekan lalu.
Pertandingan tersebut membukukan rekor karena PSV menang dengan skor 43-0. Jika dirata-rata, kiper SV Vonderort, Marco Kwiotek, kebobolan setiap dua menit.
Pada babak pertama saja, Kwiotek telah kebobolan 35 kali. Dengan begitu, dia nyaris kebobolan setiap menitnya.
Namun, Kwiotek tampil lebih baik pada babak kedua setelah "hanya" kebobolan 8 gol.
Dalam pertandingan tersebut, Vonderort tampil dengan 8 pemain. Alhasil, PSV juga berusaha adil dengan hanya menurunkan 8 pemain.
Dengan 8 melawan 8 pemain, Vonderort tidak bisa mencetak gol malah menelan banyak kebobolan.
Lima hari setelah laga, dua mobil polisi dilaporkan tiba di tempat latihan Vonderort di Bottrop. Mereka menangkap Kwiotek.
Pihak kepolisian tak bersedia menyebutkan alasannya menangkap Kwiotek. Bisa jadi, pihak kepolisian mengkhawatirkan adanya isu pengaturan skor.
Namun, kiper berusia 25 tahun tersebut telah dibebaskan dari tahanan setelah interogasi. Hanya, Kwiotek menghilang dan tidak bisa dihubungi setelah ditangkap.
"Kami berada di dalam kegelapan. Polisi tidak memberitahu kami apa yang terjadi dan kami tidak menghubungi Marco," kata Managing Director Vonderort, Christian Shroer, Selasa (20/9/2016).