Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Community Shield 2016, Ranieri Versus Mourinho

Kompas.com - 07/08/2016, 06:22 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Kasta teratas Liga Inggris, Premier League, akan dibuka dengan pertandingan Community Shield, Minggu (7/8/2016). Sang juara liga, Leicester City, akan ditantang juara Piala FA, Manchester United.

Duel antara Leicester dan Manchester United ini juga mempertemukan dua pelatih yang sama-sama pernah menangani Chelsea, Claudio Ranieri dan Jose Mourinho.

Ranieri (64) bertemu lagi dengan sang rival lama, Mourinho (53), yang kini menukangi Manchester United. Pertemuan itu ibarat reuni yang dibumbui kebencian sekaligus kekaguman di antara mereka.

Kedua sosok tersebut dihubungkan oleh dua garis merah tebal berupa kiprah di Chelsea dan Inter Milan.

Bagi Ranieri, Mourinho bisa diibaratkan 'pencuri' posisi pelatih yang ia duduki di Chelsea. Peramu taktik senior asal Italia berdiri di balik kemudi The Blues pada 2000-2004.

Ranieri adalah arsitek pertama Chelsea era dinasti Roman Abramovich yang dimulai pada 2003.

Setelah membangun fondasi tim juara bermaterikan pemain-pemain top berharga mahal, Ranieri didepak Chelsea.

Pekerjaannya diteruskan oleh Mourinho pada 2004. Di tangan Mou, Chelsea pun menuai kejayaan era baru dengan raihan 6 trofi bersamanya (2004-2007).

Rentetan gelar itulah yang tak bisa dipersembahkan Ranieri buat The Blues.

Selepas menutup memori di Chelsea, Ranieri dan Mourinho bersinggungan lagi di tempat berbeda, Serie A Italia.

Mereka sama-sama pernah bekerja untuk Inter Milan, tetapi dalam periode berlainan. Mourinho menjalaninya pada 2008-2010, sedangkan Ranieri hanya di musim 2011-2012.

Pertemuan mereka sebagai musuh terjadi ketika Mourinho menukangi Inter, sedangkan Ranieri di Juventus dan AS Roma.

Selama dua musim (2008-2010), Ranieri berjuang sengit mendobrak dominasi Inter asuhan Mourinho kala itu.

Konflik Mou versus Ranieri paling sengit terjadi pada Agustus 2008. Saat itu, Mourinho melayangkan kritik soal mentalitas ala Ranieri yang ketinggalan zaman.

Ia juga mengumbar ketidakmampuan Ranieri memenangi gelar penting sebagai pelatih dalam kariernya. Akibatnya, hubungan mereka semakin panas.

Toh, pernyataan Mourinho memiliki dasar kuat melihat kiprahnya menuai 5 trofi buat Inter, sedangkan Ranieri nol untuk Juve dan Roma.

Setelah beberapa musim berpisah, Ranieri dan Mourinho kembali dipertemukan di panggung Premier League 2015-2016.

Leicester asuhan Ranieri memukul Chelsea-nya Mourinho 2-1. Laga itu sekaligus menjadi ajang balas dendam Ranieri terhadap Mou.

Kemenangan Leicester pada duel pekan ke-16 tersebut sekaligus menjadi partai terakhir Mourinho sebelum didepak The Blues akibat rentetan hasil buruk.

Akhir cerita musim itu pun memihak Ranieri cs, yang menuntaskan kompetisi sebagai juara liga.

 

Berkat kesuksesan fantastis Ranieri membawa Leicester juara, rivalitas dia dengan Mourinho justru menjadi lebih sejuk.

Mou tak sungkan melayangkan pujian buat sang rival lama.

"Saya ingin memberi selamat kepada semua orang di Leicester. Titel bagi Leicester sungguh ajaib," kata eks pembesut Porto tersebut.

Respek dan kekaguman juga ditunjukkan Ranieri setelah Mourinho diangkat sebagai Manajer Manchester United musim panas ini.

Mou disebut sebagai sosok paling tepat guna meneruskan tradisi raihan gelar United setelah era Sir Alex Ferguson.

"Mourinho dapat menjadi Ferguson yang baru. Dia tidak akan bertahan 26 tahun, tapi akan mewariskan jejaknya sendiri di United," ucap Ranieri di situs Express.

Hubungan Mou-Ranieri yang adem tergambar pula ketika mereka berpelukan hangat pada momen laga amal Soccer Aid 2016 di Manchester, 5 Juni lalu.

Setelah melewati periode penuh kebencian hingga saling memberi respek, kedua manajer itu kembali bersua dalam duel mempertaruhkan gelar domestik pertama di Inggris jelang musim 2016-2017.

Dalam keadaan seimbang soal rekor pertemuan di antara mereka (2 menang-2 seri-2 kalah), Ranieri dan Mourinho siap membuka persaingan babak yang baru melalui potensi gelar di Community Shield 2016. (Beri Bagja)

Rekor Duel Claudio Ranieri vs Jose Mourinho (2 menang-2 seri-2 kalah)

14/12/2015: Leicester vs Chelsea 2-1
5/5/2010: Inter Milan vs AS Roma 1-0
27/3/2010: AS Roma vs Inter Milan 2-1
8/11/2009: Inter Milan vs AS Roma 1-1
18/4/2009: Juventus vs Inter Milan 1-1
22/11/2008: Inter Milan vs Juventus 1-0

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Liga Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Liga Italia
Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Liga Italia
Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Liga Inggris
Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Liga Italia
Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Internasional
Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Timnas Indonesia
Prediksi Skor Man United Vs Arsenal, The Gunners Pesta di Old Trafford

Prediksi Skor Man United Vs Arsenal, The Gunners Pesta di Old Trafford

Liga Inggris
STY Ungkap Target Indonesia Usai Debut Historis di Piala Asia U23 2024

STY Ungkap Target Indonesia Usai Debut Historis di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Cesc Fabregas hingga Dennis Wise Rayakan Como 1907 Promosi ke Serie A

Cesc Fabregas hingga Dennis Wise Rayakan Como 1907 Promosi ke Serie A

Liga Italia
Saat Shin Tae-yong Masih Kesal dengan Wasit Indonesia Vs Guinea...

Saat Shin Tae-yong Masih Kesal dengan Wasit Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Prawira Bandung Juara Bertahan IBL yang Masih Tercecer

Prawira Bandung Juara Bertahan IBL yang Masih Tercecer

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com